Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memprediksi jumlah difabel terus bertambah setiap tahun. Pertambahan tersebut dipicu dua sebab, yakni penuaan populasi manusia dan meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Lebih dari satu miliar orang mengalami disabilitas dan angka ini kami perkirakan bakal meningkat," demikian pernyataan World Health Organization dalam keterangan tertulis pada Jumat, 3 Desember 2021. "Sebagian kondisi difabel itu karena penuaan populasi dan meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kendati jumlah penyandang disabilitas bakal bertambah, hanya beberapa negara yang memiliki mekanisme penunjang layanan kesehatan memadai bagi penyandang disabilitas. Masih banyak kondisi yang menghalangi difabel untuk mengakses layanan kesehatan, terutama untuk penegakan diagnosa guna mengidentifikasi jenis disabilitas beserta kebutuhan difabel.
Sebab itu, WHO mendorong pentingnya dunia yang lebih inklusif untuk penyandang disabilitas. Dengan begitu, mereka terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan pengambilan keputusan, terutama pada kebijakan yang mengatur sistem kesehatan.
WHO menyatakan berkomitmen mendukung negara dan mitra pembangunan untuk memenuhi komitmen "tidak meninggalkan siapa pun" atau No One Left Behind, dengan menerapkan inklusivitas penyandang disabilitas di sektor kesehatan. Komitmen ini merupakan bagian dari upaya WHO mengakhiri pandemi Covid-19.
Berikut ini pesan dan kampanye WHO yang berhubungan dengan prediksi meningkatnya jumlah difabel:
- Banyak dari manusia akan mengalami kedisabilitasan dalam hidup, terutama seiring bertambahnya usia
- WHO berkomitmen mendukung negara-negara dalam mewujudkan dunia dengan sistem kesehatan inklusif dan penyandang disabilitas dapat mencapai standar kesehatan tertinggi
- Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan kerugian lebih lanjut dan meningkatnya kerentanan bagi penyandang disabilitas karena hambatan di sektor kesehatan dan sosial. termasuk sikap diskriminatif dan infrastruktur yang tidak dapat diakses
- Membangun kembali kemitraan dengan penyandang disabilitas sebagai pusat pengambilan keputusan di sektor kesehatan untuk memastikan mereka tidak mengalami hambatan dalam mengakses segala sesuatu dan tepat waktu
- Inklusivitas bagi penyandang disabilitas di sektor kesehatan bukan hanya upaya yang benar, namun juga langkah cerdas agar difabel berkontribusi pada pencapaian kesehatan global.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.