Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Ventilasi merupakan salah satu faktor penting untuk mencegah penyebaran virus corona, terutama di dalam ruangan. Semakin baik ventilasi di sebuah ruangan, semakin kecil juga kemungkinan penularan virus SARS-CoV-2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun ventilasi yang baik bukan satu-satunya cara untuk mencegah penularan Covid-19. Banyak faktor lain yang harus dilakukan dengan baik, antara lain penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.
Lantas, seberapa penting sebenarnya ventilasi untuk mencegah penularan Covid-19? Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Neira, mengatakan ventilasi merupakan aspek yang sangat penting untuk mencegah penyebaran virus di dalam ruangan.
"Jadi, sesuatu yang sederhana, seperti ventilasi alami dengan membuka pintu, membuka jendela, dapat memberikan udara baru yang sehat untuk kita hirup," kata Maria, seperti dikutip dari situs Covid19.go.id.
Mural bertema Covid-19 di Jakarta, 24 November 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jika memungkinkan, Maria melanjutkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan terdapat ventilasi alami dengan membuka jendela. "Di lingkungan seperti sekolah atau tempat kerja, bahkan di tempat-tempat wisata, yang kami rekomendasikan adalah meningkatkan laju pergantian udara, meningkatkan penggunaan ventilasi dengan cara alami atau mekanis, dan selalu berusaha menghindari resirkulasi udara,” kata dia.
Namun, menurut Maria, jika dalam kondisi tidak terdapat ventilasi, pakailah filter seperti masker yang digunakan dengan benar dan diganti secara berkala (sesuai dengan kebutuhan). "Jangan lupa bahwa ventilasi sangat penting, tapi itu bukan satu-satunya pilihan. Jadi, ini harus menjadi salah upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujarnya.
Adapun cara untuk memastikan bahwa udara di dalam ruangan sudah tersirkulasi dengan baik adalah melihat ukuran ruangan. "Berapa orang yang menempati ruangan itu dan kegiatan apa yang dilakukan di ruangan tersebut. Tentu saja, ada rumus untuk menghitung semua itu. Tapi, pada dasarnya, yang kita ketahui adalah memperbarui udara," kata dia.
Saat ini penyebaran Covid-19 di Tanah Air kian terkendali. Pemerintah Indonesia terus berupaya maksimal dalam menangani pandemi, dari mencukupi kebutuhan vaksin dalam negeri hingga menerapkan kebijakan gas dan rem terhadap aktivitas masyarakat. Kemudian, pemerintah juga menerapkan protokol kesehatan ketat dalam setiap kegiatan, terutama menjelang Natal dan tahun baru.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan Indonesia menerima kedatangan vaksin Pfizer tahap 126, 127, dan 128 pada 20, 21, dan 22 November lalu dengan total sebanyak 5,7 juta dosis. Vaksin Pfizer ini merupakan donasi dari pemerintah Amerika Serikat melalui skema COVAX Facility. Selanjutnya vaksin tersebut akan langsung didistribusikan ke dinas kesehatan di daerah-daerah.
Pemerintah juga mengimbau semua lapisan masyarakat agar mendukung upaya penanganan pandemi dengan turut menjaga kondisi yang tengah terkendali ini. Terutama bahu-membahu bersama untuk mencegah lonjakan angka kasus pada periode Natal dan tahun baru.
Menurut Wiku, diperlukan kerja sama erat di antara seluruh elemen masyarakat untuk mematuhi keputusan pemerintah terkait dengan pengendalian Covid-19. "Seluruh elemen masyarakat harus disiplin dan bertanggung jawab sehingga pandemi ini dapat terus terkendali," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS
#cucitangan #pakaimasker #jagajarak
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo