Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Yang Kaya, yang Mengaku Miskin

Susilo Bambang Yudhoyono mendapat tambahan fulus dari royalti lagu ciptaannya, Prabowo Subianto mengandalkan kerajaan bisnisnya di mancanegara. Komisi Antikorupsi tak menelisik jauh.

8 Juni 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RUMAH besar berdinding bata merah itu tampak megah di atas Bukit Hambalang, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Bogor. Dibangun di atas lahan 4,8 hektare, rumah jembar bergaya joglo itu menempel dengan sejumlah istal berisi belasan kuda. Di sebelahnya ada sebuah arena pelatihan kuda beralas pasir putih.

Meski lokasinya sedikit terpencil, satu jam perjalanan dari pintu tol Sentul ke arah Babakan Madang, rumah itu dijaga ketat. Dua pos keamanan mengapit sisi depan dan belakang. Tak ketinggalan, kamera pengawas di sejumlah sudut. Para penjaga berkeliling dikawani anjing herder.

Pertengahan Mei lalu, empat petugas Komisi Pemberantasan Korupsi berkunjung ke sana, untuk memeriksa kekayaan sang empunya rumah: calon wakil presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya, Letnan Jenderal Purnawirawan Prabowo Subianto. Kepada Komisi, Prabowo mengaku memiliki harta senilai lebih dari 1,7 triliun. Dialah calon paling tajir yang ikut pemilihan presiden tahun ini.

”Namanya bergerak di bidang usaha, kadang hari ini bisa bagus, besoknya bisa saja tidak bagus,” kata Prabowo, menjelaskan lonjakan kenaikan hartanya. Pada 2004, dia melaporkan kekayaannya sekitar Rp 10 miliar. Sayangnya, hari itu Prabowo enggan membuka pintu rumahnya untuk jurnalis. ”Jangan dilihat-lihat dulu, masih berantakan,” katanya kepada sejumlah wartawan yang minta izin masuk seusai pemeriksaan KPK. Dia memang baru tiga bulan menempati vila Hambalang itu. Renovasi baru saja rampung.

Hasil lengkap penelusuran harta oleh komisi antikorupsi itu lalu diumumkan Komisi Pemilihan Umum, dua pekan kemudian, pada akhir Mei lalu. Di bawah Prabowo, ada calon presiden Partai Golkar, Jusuf Kalla (Rp 314 miliar), yang disusul calon presiden PDIP, Megawati Soekarnoputri (Rp 256,4 miliar), lalu Jenderal Purnawirawan Wiranto (Rp 84 miliar), dan Boediono (Rp 22 miliar). Di urutan buncit, ada calon presiden Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, dengan total kekayaan senilai Rp 9,3 miliar (Rp 6,8 miliar plus US$ 246 ribu).

Setelah diverifikasi, nilai kekayaan Prabowo turun sekitar Rp 200 miliar menjadi Rp 1,57 triliun. ”Penurunan ini karena ada deposito yang baru dicairkan,” kata Muhammad Sigit, Direktur Komisi.

Villa di atas Bukit Hambalang plus sebuah rumah di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, milik Prabowo bernilai Rp 24,1 miliar. Rumah lain yang digunakan Prabowo saat mencontreng pada pemilihan umum April lalu, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, tidak dilaporkan. ”Itu rumah adiknya, Hashim Djojohadikusumo,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, saat dimintai konfirmasi. ”Pak Prabowo memang punya kartu tanda penduduk yang beralamat di sana,” katanya.

Selain rumah, harta lain yang dilaporkan Prabowo adalah delapan unit mobil dan satu sepeda motor 4 tak senilai Rp 1, 98 miliar. Mereknya beragam, dari Toyota Land Cruiser, Mitsubishi, sampai Honda Lexus. Mobil Prabowo yang terakhir, sebuah Honda CRV, adalah hadiah undian dari Bank Rakyat Indonesia pada 2007. Semula, dia bermaksud menolak karena merasa tidak pernah membuka rekening di BRI. ”Belakangan, dia baru ingat pernah punya rekening di BRI untuk menampung uang pensiun dari tentara,” kata Muzani sambil tertawa.

Selain di BRI, Prabowo juga punya rekening di Bank Mandiri dan Bank Permata. Di luar negeri, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ini juga menyimpan fulus di sebuah bank di Malaysia. ”Untuk praktisnya saja, karena dia sering pergi ke sana,” kata Muzani. Total ada Rp 28,3 miliar harta Prabowo yang berupa kas dan giro. ”Di Bank Mandiri saja, ada tiga rekening,” katanya.

Bagian terbesar dari kekayaan Prabowo berupa saham dan surat berharga. Total nilainya Rp 1,5 triliun dan US$ 7,5 juta. Sejak diberhentikan dari dinas militer pada 1998, Prabowo memang banting setir menjadi pengusaha. Ia kini menjadi presiden dan chief executive officer (CEO) dari sejumlah perusahaan, antara lain Nusantara Energy (minyak dan gas bumi, batu bara), Tidar Kerinci Agung (perkebunan kelapa sawit), dan Jaladri Nusantara (perikanan).

Kantor PT Tidar adalah sebuah rumah besar bergaya klasik di Jalan Samudera 30, Padang. Tidak ada papan nama di depannya. Ketika Tempo berkunjung ke sana pada akhir April lalu, tiga mobil yang parkir di halaman depan seragam memasang stiker Partai Gerindra. Afrido Agus, Kepala Cabang PT Tidar, menjelaskan bahwa perusahaan produsen minyak sawit mentah ini memiliki lahan perkebunan 28 ribu hektare di Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan (Sumatera Barat), dan Kabupaten Bungo (Jambi). Produksinya mencapai 5-6 ribu ton minyak sawit mentah per bulan. Perusahaan yang didirikan oleh ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, pada 1986 ini sekarang mempekerjakan lebih dari 4.000 karyawan.

”Di setiap kebun, kami punya pabrik pengolahan tandan segar kelapa sawit menjadi minyak,” kata Afrido. Karena itulah, kinerja keuangan PT Tidar tetap kinclong meski harga sawit sempat jatuh. ”Tandan segar memang turun harganya, tapi harga minyak tetap,” katanya. Dia menolak menyebutkan nilai keuntungan perusahaan itu setiap tahunnya.

Di luar negeri, Prabowo punya saham di sejumlah perusahaan di Prancis dan Argentina. Namun perusahaannya yang paling moncer di luar Indonesia adalah Karazanbasmunai, sebuah perusahaan migas yang berbasis di Kazakhstan, Eropa Tengah. Sejak perusahaan itu dibeli 12 tahun lalu, Prabowo berhasil menggenjot produksi minyaknya dari 12.500 barel menjadi 50.000 barel per hari. Cadangan minyak mentah ladang ini pun masih berlimpah: sekitar 340 juta barel.

Yang unik, Prabowo juga mencantumkan 94 ekor kuda dan ratusan kambing ettawa dalam laporan harta kekayaannya. Total nilainya Rp 5 miliar. ”Kalau diambil rata-rata, total harga semua kudanya sekitar Rp 3 miliar,” kata Muzani. Sementara peternakan kambing adalah program yang dirintis Prabowo ketika menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Di sana kambing ettawa asli dari kawasan Jamnapari, India, dikawinkan dengan kambing lokal. ”Semua kambing diberikan cuma-cuma kepada koperasi yang mau,” kata Muzani. ”Sementara susunya juga diambil gratis oleh penduduk sekitar,” katanya.

Meski mengkilap, bukan berarti kerajaan bisnis Prabowo luput dari masalah. Desember tahun lalu, salah satu perusahaannya, PT Kiani Kertas—kini berganti nama menjadi Kertas Nusantara—digugat pailit di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Penggugatnya Allied Investment Ltd., sebuah perusahaan investasi dari Hong Kong, Cina. Allied menuding perusahaan produsen kertas itu lalai melunasi pinjamannya US$ 20 juta. Namun, pekan lalu, mendadak penggugat mencabut tuntutannya. ”Kami sedang dalam proses berdamai,” kata kuasa hukum Allied, Tisye Erlina Yusuf.

l l l

TIDAK sembarang orang bisa memasuki kompleks perumahan Puri Cikeas Indah, di Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Bogor. Petugas pengaman akan langsung mencegat mereka yang main selonong. Tanpa janji, jangan harap bisa melenggang.

Kompleks perumahan seluas 25 hektare yang awalnya dikembangkan oleh Marsekal Madya Purnawirawan Suratto Siswodihardjo pada 1994 ini memang kawasan perumahan elite. Sejumlah purnawirawan militer seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Letnan Jenderal Purnawirawan Agus Widjojo, Letnan Jenderal Purnawirawan Soeyono, dan Jenderal Purnawirawan Subagyo Hadi Siswoyo tinggal di situ.

Karena itu, banyak yang meragukan laporan harta kekayaan berupa tanah dan bangunan Yudhoyono yang ”hanya” Rp 2,4 miliar. Seorang staf pemasaran real estate yang dihubungi Tempo pekan lalu menaksir harga komersial tanah di Puri Cikeas sekarang Rp 1,5 hingga 2 juta per meter persegi. Jika benar rumah SBY berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi, nilai pasaran tanahnya saja sudah sekitar Rp 10 miliar.

Subagyo Hadisiswoyo, yang dihubungi pekan lalu, membenarkan. Subagyo mengaku membeli kaveling tanah di Puri Cikeas Indah pada 1995 dengan harga Rp 35 ribu per meter persegi. ”Waktu itu jalan masuknya saja belum diaspal,” katanya. Sekarang, dia yakin nilai tanahnya sudah naik berkali-kali lipat.

Pengembang Puri Cikeas, Suratto Siswodihardjo, menjelaskan SBY membeli tanah di Cikeas sekitar 1995 dengan mencicil. ”Waktu itu dia masih kolonel,” katanya.

Juru bicara kepresidenan, Andi Mallarangeng, menegaskan bahwa Yudhoyono mengisi laporan harta kekayaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ”Jadi, harga taksiran yang digunakan ya sesuai dengan permintaan KPK,” katanya.

Kenaikan nilai harta Yudhoyono sebesar Rp 1,8 miliar dalam dua tahun, menurut Andi, wajar saja. ”Jumlah itu sesuai dengan pendapatannya,” kata Andi, Jumat pekan lalu. Sebagai presiden, pendapatan SBY adalah Rp 62,7 juta per bulan. Jika dana itu ditabung saja, selama lima tahun memerintah, terkumpul duit sekitar Rp 3,75 miliar. ”Selain itu, ada penghasilan tambahan dari royalti lagu ciptaan SBY sebesar Rp 40 juta,” katanya. Album lagu-lagu SBY berjudul Rinduku Padamu terjual 40 ribu keping di seluruh Indonesia.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Muhammad Jasin menerangkan bahwa patokan harga yang dipakai Komisi untuk menaksir harga tanah dan bangunan adalah nilai jual obyek pajak (NJOP). ”Banyak sekali kasus di mana NJOP terlambat mengikuti nilai pasar,” kata Jasin. NJOP untuk tanah di Cikeas adalah Rp 400 ribu/meter persegi.

Jasin juga mengingatkan bahwa KPK tidak melakukan investigasi atas laporan kekayaan para calon presiden. ”Ini hanya data awal, yang kelak akan dibandingkan dengan harta kekayaan mereka di masa depan, jika terpilih,” katanya.

Wahyu Dhyatmika, Ismi Wahid, Amandra Megarani, Cheta Nilawaty, Sutarto (Jakarta), Febriyanti (Padang), S.G. Wibisono (Balikpapan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus