Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu tahun memimpin Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP, Yudi Latif yang mengumumkan pengunduran dirinya dari lembaga itu memaparkan penggunaan anggaran negara. "Lembaga “penyemai” ideologi Pancasila ini baru menggunakan anggaran negara untuk program sekitar Rp 7 miliar. Yudi menyampaikannya melalui siaran tertulis, Jumat, 8 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yudi sebagai Pengarah dan Kepala Pelaksana BPIP dilantik pada 7 Juni 2017. Tak lama kemudian memasuki masa libur Lebaran dan baru memiliki tiga deputi pada Juli tahun itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun anggaran telah berjalan, dan sumber pembiayaan harus diajukan melalui APBN Perubahan karena menginduk pada Kantor Sekretariat Kabinet. Anggaran baru turun pada awal November dan pada 15 Desember penggunaan anggaran kementerian atau lembaga harus berakhir.
“Praktis, kami hanya punya waktu satu bulan untuk menggunakan anggaran negara.” Adapun anggaran untuk 2018, sampai saat ini belum turun.
Yudi mengatakan, UKP-PIP berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) hampir tidak memiliki kewenangan mengeksekusi secara langsung. Apalagi dengan anggaran yang menginduk pada salah satu kedeputian di Sekretariat Kabinet, kinerja UKP-PIP dinilai dari rekomendasi yang diberikan kepada Presiden.
Kemampuan mengoptimalkan kreasi tenaga pun terbatas. Yudi mengatakan setahun bekerja, seluruh personel di jajaran Dewan Pengarah dan Pelaksana BPIP belum mendapatkan hak keuangan.