Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Yura Yunita Mengenal Sastra dalam Bahasa Isyarat

Yura Yunita kini bisa lebih luwes berkomunikasi dengan teman tuli.

29 Desember 2019 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lagu Merakit dalam album terbaru berjudul sama karya Yura Yunita erat kisahnya dengan kelompok difabel. Yura menciptakan lagu itu setelah bertemu dengan kawan tunanetra di sebuah yayasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah albumnya dirilis September 2018, dalam suatu kesempatan, Yura bertemu dengan Galuh Sukmara, teman tuli yang memiliki yayasan pendidikan untuk anak tuli di Bekasi, Jawa Barat. Galuh mengatakan lirik lagu Merakit sangat berkesan bagi kawan tuli sepertinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Galuh lantas mengajak Yura menerjemahkan liriknya ke dalam bahasa isyarat agar lebih banyak teman tuli bisa menikmatinya. Mulanya Yura Yunita bingung bagaimana menerjemahkan lagunya ke dalam bahasa isyarat. Setelah berbincang dengan Galuh, Yura paham bahwa bahasa isyarat juga bisa digunakan untuk menyampaikan makna yang tak harfiah.

Teman tuli juga bisa menikmati lagu lewat getaran. "Ternyata bahasa isyarat juga punya ‘bahasa sastra’-nya, tidak hanya bahasa sehari-hari," tutur Yura di kantor Tempo, Selasa, 10 Desember 2019.

Penyanyi Yura Yunita saat tampil di kantor Tempo, Jakarta, Selasa 10 Desember 2019. Menurut Yura, para penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk dapat mengembangkan bakat di dirinya dan bekerja berdasarkan ketertarikan mereka. Sayangnya, di Indonesia belum banyak wadah yang memfasilitasi hal tersebut. TEMPO/Fajar Januarta

Hanya sehari Yura didampingi penerjemah bahasa isyarat untuk berbincang dengan Galuh. Hari berikutnya, dia diminta menggunakan bahasa isyarat semampunya. Yura merasakan pengalaman menarik saat proses penerjemahan lagunya.

Ada suatu waktu Galuh meletakkan tangan di pengeras suara atau di bagian dada dan punggung Yura untuk merasakan getaran dan tempo dari lagu itu. Irama turut dicatat. Semua itu, kata dia, menjadi unsur penting untuk menentukan bahasa isyarat lagu tersebut.

Yura Yunita kini bisa lebih luwes berkomunikasi dengan teman tuli. "Sama saja kalau ketemu orang asing dari Jepang atau Eropa, bahasa kita beda. Tapi jangan takut mencoba," ucapnya. Album terbarunya itu meraih AMI Award 2019 untuk kategori album pop terbaik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus