Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Yusril Pengacara Jokowi, Erick Thohir: Tak Ada Deal Politik

Erick Thohir mengatakan tidak ada deal politik ketika Yusril memutuskan menjadi pengacara Jokowi - Ma'ruf.

9 November 2018 | 09.00 WIB

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra berbicara dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 18 Oktober 2017. ANTARA FOTO
Perbesar
Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra berbicara dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 18 Oktober 2017. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, mengatakan tidak ada kesepakatan politik apapun ketika mengajak Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara Jokowi - Ma'ruf. Ia menuturkan bergabungnya Yusril dalam kapasitasnya sebagai pengacara profesional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tidak ada deal politik, Pak Yusril sudah menyebutkan bahwa posisi beliau itu pribadi," kata Erick kepada wartawan di Hotel JW Marriot, Kamis 8 November 2018 malam.

Yusril, sebelumnya menceritakan ihwal sikapnya yang akhirnya bersedia bergabung sebagai pengacara Jokowi - Ma'ruf di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Yusril mengatakan keputusan itu diambil setelah bertemu dengan Erick di Hotel Mulia, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Erick Thohir menanyakan kesanggupan Yusril menjadi pengacara Jokowi - Ma'ruf. Yusril menyanggupi.

Erick pun mengingatkan Yusril, menjadi pengacara Jokowi - Ma'ruf berarti tanpa upah sama sekali alias probono. Sekali lagi Yusril menyanggupi.

Erick lantas menyamakan Yusril dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia yang mendukung Jokowi - Ma'ruf dengan kapasitasnya sebagai individu. Yusril pun sama. Menurut Erick rekam jejak dia di kancah hukum tak perlu lagi diragukan.

Erick mengatakan bergabungnya nama-nama besar ke kubu Jokowi - Ma'ruf merupakan hal positif bagi kubu mereka. Karena ada sebuah kepercayaan secara pribadi kepada Jokowi. "Kepercayaan orang-orang ini bukan hanya kepercayaan semata. Tapi begitu nama besar disandingkan mendukung capres pasti ada resikonya," kata Erick.

Erick mengaku tak ada masalah dengan posisi Yusril yang masih menjadi pengacara Hizbut Thahrir Indonesia (HTI). Menurut dia, setiap orang pasti memiliki visi yang berbeda seiring dengan posisi yang berbeda pula. "Nah itu juga bagian dari profesional saja," kata Erick Thohir

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus