Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

<font size=+1 color=#FF0000>13</font><font size=3> TAHUN LALU</font>

6 Februari 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO, 8 Maret 1999
Kedipan Poker Rekapitalisasi Bank

BARANGKALI inilah ironisnya pemerintahan kita. Kepercayaan yang sudah tipis bukannya dipupuk, eh, malah dibuang begitu saja. Agaknya, itulah yang terjadi ketika pemerintah menunda rencana penutupan bank. Seperti sudah dijadwalkan jauh hari sebelumnya, pemerintah akan menutup bank-bank yang sekarat. Namun likuidasi bank ditunda.

Rekapitalisasi bank bukanlah rencana kemarin sore. Program ini dicanangkan selama sembilan bulan. Lebih dari 1.000 orang terlibat, termasuk 450 akuntan publik yang disewa mahal plus puluhan konsultan asing yang dibayar rata-rata US$ 20 ribu (sekitar Rp 170 juta) sebulan. Program raksasa ini akan melibatkan dana Rp 260 triliun, lebih dari anggaran belanja kita. Duit itu untuk menyuntik segera industri perbankan yang sedang sekarat.

Sebelum rekapitalisasi perbankan dicanangkan, Bank Artha Prima--kemudian melebur menjadi Artha Graha—mendapat pinjaman Rp 1 triliun dari Bank Indonesia akibat kesulitan likuiditas.

Kini, hampir satu dekade kemudian, bank sentral memberi perlakuan khusus buat Artha Graha. Di bawah kendali pelaksana tugas Gubernur BI Miranda Goeltom, bank milik Tomy Winata ini memperoleh diskon. Bank sentral memangkas bunga pinjaman Rp 1 triliun yang ketika itu diterima Artha Graha. Kebijakan ini cuma buat Artha Graha, tidak buat bank-bank lain. Kedekatan Miranda, yang kini menjadi tersangka cek pelawat, dengan Artha Graha kian dipertanyakan.

ARSIP 

6 Februari 1925
Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora, Jawa Te­ngah. Salah seorang pengarang produktif dalam sejarah sastra Indonesia ini menghasilkan lebih dari 50 karya. Tulisannya diterjemahkan ke lebih dari 41 bahasa.

7 Februari 2001
Aksi rusuh ribuan pendukung Presiden Abdurrahman Wahid mengakibatkan kantor DPD Golkar di Surabaya, Sidoarjo, Probolinggo, Mojokerto, dan Pasuruan terbakar.

8 Februari 1904
Pasukan Marsose pimpin­an G.C.E. van Daalen memulai ekspedisi ke Tanah Gayo, Alas, dan Batak, yang berujung pada pembantaian penduduk setempat.

9 Februari 1942
Jepang mengebom Batavia, Surabaya, dan Malang.

10 Februari 1958
Dipimpin Letnan Kolonel Achmad Husein, Dewan Perjuangan mengultimatum agar Perdana Menteri Djuanda dan kabinetnya mengundurkan diri. Ultimatum ini dikenal dengan Piagam Sungai Dareh.

11 Februari 1899
Teuku Umar gugur ketika bertempur melawan pasukan Belanda yang dipimpin Jenderal Van Heutsz di Kota Meulaboh, Aceh.

12 Februari 1942
Tentara Jepang mengeluarkan maklumat agar Kota Banjarmasin diserahkan kepada Pimpinan Pemerintahan Sipil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus