Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bekas Wakil Presiden Indonesia ini kembali dianugerahi penghargaan. Kali ini ia dinobatkan sebagai Tokoh Perdamaian Dunia dari World Assembly of Youth atas jasanya membangun perdamaian di sejumlah wilayah konflik, seperti di Aceh, Ambon, Poso, dan Malino. Di depan perwakilan dari Nigeria, Pakistan, Rusia, dan Timor Leste, penghargaan diberikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia Ahmad Doli Kurnia bertepatan dengan konferensi The World Youth Forum on Peace and Harmony di Ambon, Maluku, Sabtu dua pekan lalu. Penghargaan serupa diberikan kepada Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu atas perannya menjalin perdamaian di kawasan kepulauan itu.
WAFAT
Moerdiono
MENTERI di era Soeharto ini wafat di Rumah Sakit ÂGleneagles Singapura, Jumat malam pekan lalu. Sudah dua bulan lelaki kelahiran Banyuwangi, 19 Agustus 1934, itu dirawat di sana. Rencananya, jenazahnya diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Moerdiono memulai karier sebagai staf Sekretariat Negara pada 1966, Asisten Menteri Sekretaris Negara Urusan Khusus 1972, Sekretaris Kabinet 1981-1983, terus menjabat Menteri Sekretaris Negara hingga 1998. Suami Marijati ini meninggalkan empat anak: Ninuk Mardiana Pambudy, Indrawan Budi Prasetyo, Novianto Prakoso, dan Baroto Joko Nugroho.
PENGHARGAAN
Mohammad Nuh
Menteri Pendidikan Nasional ini menerima penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) atas terobosan departemennya menyajikan buku pelajaran sekolah berbentuk komik. Anugerah untuk kategori Bahan Ajar Berbasis Komik Pertama di Indonesia ini diserahkan oleh Jaya Suprana kepada Nuh pada Jumat dua pekan lalu. Jaya Suprana menyatakan terobosan Kementerian ini layak dicatat Muri. "Membuat buku pelajaran dalam bentuk komik merupakan pekerjaan yang tidak mudah," katanya. Ketika menerima penghargaan, Nuh menjelaskan gagasan membuat komik buku pelajaran ini berawal dari keinginan pemerintah membuat buku pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti siswa.
Nathanael Salindeho, Zalfa, Laresa, dan Dilla Hasna
Keempat siswa Sekolah Dasar Negeri Bantarjati 9, Bogor, ini menerima penghargaan dari United Nations Environment Program. Keempatnya dinilai fasih berkampanye tentang lingkungan hidup dalam bahasa Inggris di depan ribuan peserta program Take Care Our Environment International Children and Youth Conference 2011 di Bandung, Sabtu dua pekan lalu. Konferensi itu diikuti 1.500 peserta dari 108 negara. Kecuali Zalfa, yang masih duduk di kelas empat sekolah dasar, semua siswa itu kelas enam SD.
Basoeki Koesasi
Director of Indonesia Engagement dari Monash University ini mendapat penghargaan Paratas Marga Buana dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dua pekan lalu. Bersama David Hanan, Basoeki menulis artikel tentang seniman Betawi, Benyamin S., dalam majalah Indonesia terbitan Cornell University, Maret lalu. Basoeki dinilai berjasa meningkatkan hubungan Indonesia-Australia, khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Kalau ada suara melawan kewenangan KPK, itu adalah koruptor, pendukung koruptor, atau paling tidak simpatisan koruptor."
—Arbi Sanit, pengamat politik Universitas Indonesia, Selasa pekan lalu, menanggapi pernyataan politikus Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, yang mengusulkan Komisi Pemberantasan Korupsi dibubarkan.
"Sedot pulsa itu haram hukumnya."
—Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Selasa pekan lalu, berjanji akan menertibkan maraknya layanan konten yang hanya menguras pulsa konsumen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo