Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PEMEGANG saham PT Bursa Efek Indonesia mengangkat I Nyoman Tjager sebagai Komisaris Utama Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Pemilihan dan pengangkatan I Nyoman Tjager ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham Rabu pekan lalu di Jakarta.
I Nyoman Tjager menggantikan Darmin Nasution, yang mengundurkan diri pada 11 Juni lalu. Tjager menjadi calon tunggal yang disetujui 82,5 persen pemegang saham.
PELANTIKAN
Made Mangku Pastika dan A.A. Ngurah Puspayoga
MENTERI Dalam Negeri Mardiyanto melantik Made Mangku Pastika dan A.A. Ngurah Puspayoga sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bali, Denpasar, Kamis pekan lalu. Pastika-Puspayoga menggantikan pemimpin Bali sebelumnya, Dewa Made Beratha-I.G.N. Alit Kelakan.
Penghargaan
Sri Mulyani Indrawati
MENTERI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan Sri Mulyani Indrawati menempati posisi ke-23 dalam daftar "100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia" versi majalah ekonomi Forbes yang terbit Kamis pekan lalu. Mantan Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Kawasan Asia itu mengalahkan peraih Nobel asal Myanmar, Aung San Suu Kyi, yang menempati peringkat ke-38.
Di tingkat Asia, Sri Mulyani menempati peringkat ketiga, setelah Direktur Eksekutif Temasek Holdings, Singapura, Ho Ching, di posisi ke-8, dan Sonia Gandhi, Presiden Partai Kongres Nasional India (INC), di peringkat ke-21.
Meninggal
Soemadi Martono Wonohito
Pemimpin Umum Harian Kedaulatan Rakyat Soemadi Martono Wonohito meninggal pada usia 72 tahun akibat serangan jantung. Ia mengembuskan napas terakhir pada pukul 18.30, Jumat pekan lalu, di kediamannya di Pringwulung, Yogyakarta. Jantung Soemadi memang telah lama bermasalah. Ia beberapa kali dioperasi dan jantungnya telah dipasangi alat pacu.
Jenazah pria kelahiran Yogyakarta pada 14 September 1936 ini dimakamkan di sisi ayahnya, Wonohito, pendiri Kedaulatan Rakyat, di pemakaman keluarga di Nologaten, tak jauh dari rumahnya, Sabtu siang.
PENGHARGAAN
Metta Dharmasaputra, Hanni Sulistyaningtyas, Atmakusumah, dan Jaringan Radio Komunitas
ALIANSI Jurnalis Independen menganugerahkan Udin Award kepada wartawan Tempo, Metta Dharmasaputra. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Enny Mulya, istri Metta yang mewakilinya dalam malam resepsi ulang tahun ke-14 Aliansi Jurnalis Independen di Jakarta, Selasa pekan lalu.
Udin Award diberikan kepada jurnalis yang dinilai berjuang untuk kemerdekaan pers. Metta dinilai memenuhi kriteria. Di antaranya, dia teruji memiliki kemampuan profesional jurnalistik. Dia juga jurnalis yang menjadi korban kekerasan secara fisik atau psikis akibat aktivitas jurnalistiknya. Terutama lewat tulisannya yang mengungkap dugaan skandal penggelapan pajak Rp 1,3 triliun yang dilakukan perusahaan milik Sukanto Tanoto, Asian Agri.
Penghargaan juga diberikan kepada Jaringan Radio Komunitas dan wartawan Kompas, Hanni Sulistyaningtyas. Keduanya diganjar anugerah Tasrif Award lantaran dinilai konsisten memperjuangkan hak informasi publik. Aliansi Jurnalis Independen juga menganugerahkan Press Freedom Award kepada mantan anggota Dewan Pers, Atmakusumah.
"Itu tidak benar. Semuanya rekayasa."
-Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Panda Nababan, di Jakarta, Rabu pekan lalu, menanggapi Agus Condro Prayitno yang mengaku menerima Rp 500 juta setelah partainya meloloskan Miranda S. Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
"Aktor kekerasan umumnya aksi massa."
-Koordinator Divisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independen Eko Maryadi di Jakarta, Rabu pekan lalu, menanggapi maraknya kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia setahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo