Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO, 5 Maret 2006
INILAH guyonan Susilo Bambang Yudhoyono dalam perhelatan ulang tahun Sudi Silalahi, 13 Juli 2004. Kata dia, Sudi adalah sohib sekaligus gurunya bermain golf. Begitu padunya perkawanan itu, kata Yudhoyono, ”Setiap kali pukulan bola golf saya melenceng ke kiri, Sudi ikut memukul ke kiri juga.” Begitu pula ketika bola tersesat ke arah kanan, ”Eh, pukulan Sudi ikut pula ke kanan.” Sudi Silalahi yang hari itu genap berusia 55 tahun pun terbahak mendengar cerita itu.
Empat bulan sesudah perayaan ulang tahun itu, Yudhoyono terpilih sebagai presiden. Boyongan ke Istana, tak lupa ia mengajak guru golfnya itu. Sejumlah kalangan menyebut Sudi sebagai tangan kanan Presiden.
Hari-hari ini sang tangan kanan tengah diterpa badai. Pemicunya adalah dua surat Sudi Silalahi kepada Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. Keduanya berisi sama: rekomendasi agar Hassan memberi kesempatan pertama kepada Sun Hoo Engineering, sebuah perusahaan dari Korea Selatan, untuk memaparkan rencana pembangunan gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul.
Belum lagi polemik soal Sun Hoo itu tuntas, beredar pula fotokopi surat Sudi kepada Menteri Kehutanan dan Perkebunan Malam Sambat Kaban. Dalam surat tertanggal 6 Oktober 2005 itu Sudi meminta Kaban menelaah kasus Hak Penguasaan Hutan (HPH) PT Intracawood milik pengusaha Hartati Murdaya.
Rupanya hubungan ”mesra” Sudi-Hartati itu belum berakhir. Kini nama keduanya kembali disebut-sebut dalam sengketa antara PT Nagasakti Paramashoes Industry, perusahaan milik Hartati, dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo