Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Batik-batik Politik

27 April 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Busana batik seolah menemukan ”panggung baru”. Setelah berjaya kembali sejak tiga tahun silam, baju-baju batik kian akrab melekat di tubuh para figur top politik Indonesia. Selama masa kampanye hingga berbagai pertemuan pascapemilu, misalnya, begitu kerap kita menyaksikan pejabat tinggi, tokoh partai politik, dan presiden mengenakan busana ini. Pilihan mereka bervariasi, baik dari segi potongan maupun motif. Ada batik pesisiran serba kasual dalam warna-warna berani dan cerah. Ada pula kemeja-kemeja lengan panjang berpotongan klasik, berkelir sogan yang teduh. Butik Allure bahkan memasang Almira Tungga Dewi, cucu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang belum genap setahun, sebagai model batik anak.

Susilo Bambang Yudhoyono
Ia membeli kain batik dari pelbagai pameran dan daerah. Karena ukuran tubuhnya, jarang sekali Presiden mendapatkan baju batik jadi. Untuk itu, menurut informasi dari kalangan dekatnya, SBY memilih penjahit Kwang Tung buat mengerjakan busananya. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini juga gemar mengenakan batik rancangan Iwan Tirta.

Jusuf Kalla
Dalam berbagai penampilan, sang Wakil Presiden banyak mengenakan batik bermotif Makassar. Ia sering mengkampanyekan busana batik kepada pejabat. Ketua Umum Partai Golkar ini mendapatkan bahan dari berbagai tempat. Penjahit langganan istrinya, Mufidah Kalla, lalu membuatkan baju yang pas buat dia.

Amien Rais
Menantu Amien, istri Hanafi Rais, membuka butik, sekitar 100 meter dari rumah Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional ini di Yogyakarta. Di sinilah Amien mendapatkan busana batiknya. Ia menggemari batik Solo dari motif apa pun, yang berwarna kecokelatan. ”Walau (butik itu) punya menantu, saya tetap membayar,” katanya seraya tersenyum.

Hatta Rajasa
Menteri-Sekretaris Negara ini mempercayakan busananya kepada sang istri, Oktiniwati Ulfa Dariah. Membeli bahan dari berbagai kampung, istri Hatta menjahitkannya ke A Thiam Taylor, Blok M, Jakarta Selatan. Politikus Partai Amanat Nasional itu lebih memilih bahan katun atau tenun, bukan sutra. ”Lebih nyaman dipakai,” tuturnya.

Andi Mallarangeng
Barangkali ingin menyesuaikan diri dengan bosnya yang suka berbatik, Andi gemar mengenakan baju serupa. Sesekali, juru bicara kepresidenan itu memakai batik lengan pendek. Dia mengaku membeli bahan batik dari berbagai daerah. Lalu istrinya menjahitkan bahan itu ke Penjahit Pak Gondrong, dekat rumah keluarganya di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur. ”Ongkosnya Rp 75 ribu per potong,” ujarnya.


SELANCAR

Belanja Online
www.rinisari.com

Situs Internet milik Rinisari, pusat kerajinan dan busana batik etnik dan modern, ini menyajikan berbagai artikel tentang batik. Di antaranya soal sejarah dan aneka motif kerajinan tradisional ini. Dilengkapi gambar, situs ini juga menampilkan berbagai motif batik Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus