Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SETIAP tahun, di seluruh dunia, terdapat sekitar 44 juta ton sampah elektronik. Tapi hanya sebagian kecil, sekitar 10 persen, yang sempat didaur ulang. Padahal sampah-sampah elektronik itu mengandung banyak bahan berbahaya, seperti timbel dan merkuri, yang bisa larut hingga dalam tanah. Kini beberapa gelintir perusahaan berusaha menyelamatkan lingkungan dengan memanfaatkan sampah-sampah itu untuk membuat barang elektronik baru yang tak kalah keren dibanding produk gres keluaran pabrik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo