Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Naik becak di waikiki

Cewek dan cowok sebagai pengemudi, mereka senang turis-turis terhibur.di waikiki pengemudi mempromosikan berbagai kebiasaan. (ils)

9 Februari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANAK-ANAK muda berkulit putih itu mengenakan celana pendek dan kaus oblong. Reberapa di antaranya bersepatu kain, lainnya memakai sandal jepit. Dengan sabar mereka berbaris menunggu muatan di depan International Market Place yang selalu ramai oleh turis dari berbagai pelosok dunia. Anak-anak muda itu adalah penarik becak di Waikiki, pantai turis terkenal di Honolulu, Hawai. Menurut koran Honolulu Advertiser penghasilan mereka sebagai penarik becak dapat mencapai 24.000 dollar AS, sekitar Rp 15 juta, setahun. Tetap beroda 3 dengan tubuh lebih kekar dibanding becak di Indonesia, di sana kendaraan ini disebut pedicab. Pengemudinya duduk di depan. Menurut cerita, pada mulanya becak-becak Waikiki berasal dari Taiwan. Tapi sejak beberapa tahun terakhir ini dibuat lokal dengan bahan fibreglass sehingga lebih manis dan ringan. Jika di Indonesia becak-becak dihias dengan berbagai gambar dengan warna menyolok, di Waikiki pengemudinya mempromosikan berbagai kebisaannya lewat kalimat-kalimat yang ditulis pada tubuh kendaraan itu, di samping macam-macam bendera. Misalnya: information, artinya si pengemudi dapat memberi keterangan sekaligus membawa si penumpang ke mana saja, terutama tempat-tempat yang khusus. Ada pula ditulis dining, karena si pengemudi sanggup membawa penumpangnya ke rumah makan jenis dan tingkat apa saja. Atau, shopping, hotels, sightseeing and fun dan seterusnya -- bagi yang ingin ke tempat-tempat pelesiran. Abang becak yang mengaku bernama Robert (22 tahun) berasal dari New York. Bagi orang AS, wong New York terkenal sebagai priyayi bermulut besar, bicara seenaknya dan senang blak-blakan Robert enggan menyebut nama keluarganya. "Panggil saja saya Bob," ujarnya. Secara resmi, di waktu hari kerja, Bob ini mahasiswa Universitas Hawai. Jadi penarik pedicab kalau akhir minggu saja atau hari-hari libur. "Daripada nganggur, 'kan lebih baik begini," ujar Bob dengan tenang. Tambahnya: "Ini juga sport yang mendatangkan uang." Bob sudah 4 tahun di Honolulu dan baru 3 bulan narik pedicab. Karena dia mahasiswa jurusan Bahasa/Sastra Jepang dan juga pernah tinggal di Jepang, dengan mudah Bob bisa menarik turis-turis Jepang yang banyak membanjiri Hawai untuk menjadi penumpangnya. "Sekaligus praktek bahasa Jepang," ujarnya. Di akhir minggu (Sabtu dan Minggu), Bob biasa bekerja mulai pukul 11.00 sampai pukul 20.00 malam. "Paling sial, saya dapat $50," ujarnya "tetapi minggu lalu saya berhasil mengantunginya $125." Bercerita tentang turis, Bob sudah mengenal macam-macam karakter. Ada yang pelit, ada yang pemurah hati, bahkan ada yang begitu royal. Pernah, dia mendapat penumpang yang membayar $40 untuk sekali tarik saja dan cuma berlangsung selama 5 menit. Si royal ini, "melihat tampangnya, dia raja minyak dari Timur Tengah," ujar Bob. Berambut Pirang Abang becak lainnya mengaku bernama Dave. Dia juga tidak sudi menyebutkan nama keluarganya. Dia berasal dari California, berumur 25 tahun. Setamat SMA di sana, dia ingin mencari kerja di Honolulu. Tetapi karena pekerjaan yang "patut" susah, ia terdampar jadi pengendara pedicab di Waikiki. Dave -- bukan seperti Bob -- adalah pekerja penuh sebagai penggenjot pedicab, rata-rata bekerja 8 atau 10 jam setiap harinya. Sudah tiga tahun lamanya dia menggenjot becaknya dan banyak tahu tentang hal-ihwal dan suka-duka jadi tukang becak Waikiki. Dave lebih senang narik becak di malam hari, terutama di akhir minggu, karena banyak orang, terutama turis pergi pelesiran. "Malam akhir minggu saya bisa mengeruk uang," ujar Dave. Berkat pengalamannya yang tahunan, dia bisa membawa penumpangnya keliling ke tempat-tempat khas di Waikiki. Mana restoran yang enak dan murah, tempat bisa melihat matahari terbenam dan macam-macam lagi. Obat Bius dan Chicks Dave biasanya meminta bayaran $12 untuk waktu tarik selama 30 menit dan $20 sampai $25 untuk satu jam. Katanya lagi: "Pokoknya, itu semua tergantung mood saya. Kalau melihat turis bloon tetapi banyak duit, saya ketok dengan harga tinggi." Namun dengan penghasilannya itu Dave segera membantah penghasilan penarik pedicab dapat mencapai $24.000 setahun. "Itu omong kosong," katanya. Apalagi sekarang, katanya, di Waikiki sudah terdapat paling sedikit 150 buah pedicab. Dave menyewa pedicabnya ini dari suatu perusahaan. Di Honolulu, ada 4 perusahaan yang menyewakan pediab dengan bayaran $45/minggu. Keahlian Dave yang lain adalah info-info tentang obat bius dan tempat-tempat operasi cewek-cewek untuk begituan. Tentang obat bius, Dave segan bercerita lebih banyak. Tetapi soal cewek, ia cukup bersemangat. "Saya kenal beberapa chicks kalau ada penumpang yang memerlukan," ujarnya chicks artinya cewek, untuk bahasa dialek sana. Sambil ketawa lebar, Dave berkata: "Lucunya, turis-turis dari daratan Amerika maunya cewek-cewek lokal yang keturunan Jepang atau Hawai asli, sedang orang Jepang senang berkencan dengan cewek bermata biru dan berambut pirang dan tentu saja yang berkulit bule." Dan Dave mempunyai stock untuk kedua jenis itu. Tapi Dave menganggap pekerjaan ini tidak ringan. Hauoli -- demikian sebutan orang Hawai bagi penarik pedicab sering dirampok dan dipukuli orang-orang Hawai asli, kata Dave. Juga ada saingan berat hauoli cewek. Pengemudi pedicab wanita ini, menurut Dave, mempergunakan himbauan kelaminnya. Sehingga bisa memasang tarif lebih tinggi dan cepat laku. Kata Dave sambil nyengir: "Dengan narik pedicab sambil berpakaian bikini, siapa pula yang tak tertarik untuk naik?"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus