Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Naro dilirik, bukan melirik

24 Agustus 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada yang perlu diluruskan pada tulisan "Si John Melirik Banteng" (TEMPO, 10 Agustus 1991, Nasional), yaitu: 1. Tentang "melirik". Dalam hal ini, saya tidak melirik, tapi dilirik. 2. Tidak benar Saudara Hussein Naro mewakili saya dalam pertemuannya dengan Saudara Yahya Nasution. 3. Tentang keanggotaan Golkar. Pada awal Orde Baru, kita kenal Sekbergolkar. Anggotanya terdiri dari bermacam-macam organisasi massa, antara lain Muhammadiyah, Alwasliyah, Gasbindo, KBIM, dan Kesatuan Aksi, yang mempunyai perwakilan di DPR-RI Pada waktu Pemerintah membolehkan pembentukan partai baru, yakni Partai Muslimin Indonesia, keempat organisasi di ataslah yang menjadi cikal bakal partai tersebut. Saya berada di Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) sebagai wakil dari Alwasliyah dan Kesatuan Aksi. Pada 1973, Parmusi bersama partai-partai Islam yang lain menjadi Partai Persatuan Pembangunan. Memang, tidak banyak yang tahu tetang Sekbergolkar, terutama generasi muda. H.J. NARO Perumahan Pejabat Tinggi 23 Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta Selatan * Terima kasih atas penjelasan Anda. -- Redaksi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus