Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usia Pohon Kemenyan
TEMPO edisi 5-11 Desember 2022 halaman 24 di rubrik Angka memuat informasi seputar kemenyan. Di situ dipaparkan “Lama hidup pohon kemenyan 70-100 tahun”. Angka ini sangat fantastis tapi menyesatkan. Benar, rata-rata pohon kemenyan matang siap disadap (atau disigi dalam bahasa setempat di desa saya) adalah yang berumur lima tahun. Umur produktifnya 5-15 tahun, jadi bisa produktif selama 10 tahun. Setelah tidak produktif, pohon masih bisa hidup 5-10 tahun lagi. Artinya, umur pohon kemenyan rata-rata hanya 20-25 tahun, bukan 70-100 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saya berasal dari Desa Pansurbatu, sekitar 8 kilometer ke arah barat Ibu Kota Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Hampir 100 persen penduduknya bertani kemenyan. Kemenyan bagi masyarakat Desa Pansurbatu diperlakukan hanya sebagai komoditas ekonomi, tidak lebih. Mereka tidak tahu bahwa kemenyan dapat menjadi bahan pengawet, parfum, bahan baku obat, bahkan bahan baku untuk keperluan ritual.
Pariang Hutapea
Tangerang Selatan, Banten
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terima kasih, Pak Pariang. Informasi usia maksimal pohon kemenyan merujuk pada basis data tanaman koleksi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Semoga Anda sukses dan sehat selalu.
Dana Pensiun Pertamina
MEMBACA media massa, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan meminta Korupsi Pemberantasan Korupsi membenahi dana pensiun di BUMN yang sakit. Para pensiunan Pertamina bergembira atas kabar ini. Para pensiunan Pertamina, terutama yang tergabung di Komunitas Pensiunan Pertamina, menganggap ada yang belum benar dalam pemberian dan penyaluran dana pensiun kepada mereka.
Pensiunan pegawai senior Pertamina yang purnatugas sebelum 2003 ada yang hanya menerima dana pensiun di bawah Rp 1 juta (di bawah upah minimum regional daerah masing-masing). Benar-benar memprihatinkan. Para senior yang ikut berkontribusi membesarkan Pertamina tidak dihargai.
Erick Thohir mencatat mayoritas penyaluran dana pensiun BUMN di semua perusahaan pelat merah harus dibenahi. Sebab, 65 persen dana pensiun di BUMN bermasalah. Para pensiunan Pertamina akan mendukung transformasi pengelolaan dana pensiun BUMN sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik pada 2023 ini.
Drs. Deniarto Suhartono, MBA
Mantan karyawan Pertamina
Potensi Asuransi Jiwa
DALAM rapat kerja Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan adanya klaim besar pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dari orang-orang kaya. Sebenarnya asuransi swasta bisa menjadi solusi. Pertanyaannya, kenapa masih banyak rakyat Indonesia yang belum memiliki asuransi jiwa?
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia menunjukkan baru 6,5 persen penduduk Indonesia yang terlindungi asuransi jiwa. Sementara itu, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional sudah mencapai 241,79 Juta jiwa per Juni 2022. Harus diakui bahwa penetrasi asuransi masih tergolong rendah. Padahal, menurut data Badan Pusat Statistik untuk perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, ada sekitar 60 perusahaan asuransi jiwa konvensional dan syariah.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan baru 38,03 persen. Adapun indeks tingkat literasi asuransi baru 19,4 persen. Sementara itu, indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen. Akibat literasi yang rendah, asuransi sering dianggap sebagai produk yang dijual ataupun produk yang dipasarkan. Dengan kata lain, produk asuransi belum menjadi barang yang wajib dimiliki oleh semua orang. Karena itu, industri asuransi memiliki tantangan untuk mengembangkan produk asuransi yang lebih menarik dan beragam agar dapat diminati oleh masyarakat luas sebagai konsumen berpotensi.
Ada beberapa hal yang membuat penetrasi asuransi masih kurang bagi masyarakat Indonesia, yaitu tingkat pendidikan dan kesadaran yang masih rendah. Selain itu, kurangnya tingkat literasi keuangan yang belum merata. Padahal pasar asuransi di Indonesia luas sekali. Karena itu, perlu usaha dan kolaborasi beberapa pihak, baik pemerintah, pihak swasta, praktisi, maupun akademikus, untuk memberi sosialisasi dan edukasi serta literasi mengenai manfaat asuransi jiwa dan kesehatan kepada semua anggota masyarakat.
Melihat kondisi akhir 2022, ada banyak bencana alam yang melanda Indonesia. Sebut saja gempa di Cianjur dan Tasikmalaya di Jawa Barat dan beberapa daerah lain. Belum lagi perkiraan cuaca pada awal 2023 dengan potensi curah hujan tinggi dan badai. Bencana alam lain pun terus menghantui.
Perlu kerja sama Kementerian Kesehatan; Kementerian Keuangan; Otoritas Jasa Keuangan; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; serta industri asuransi dalam membenahi sistem informasi, media, hubungan masyarakat, kampanye, serta edukasi literasi asuransi bagi masyarakat Indonesia mengenai pentingnya asuransi.
Mohamad Fidelio Omar Bestari
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo