Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah Anda yakin pemerintah akan serius mengungkap dalang kerusuhan Mei 1998? | ||
Ya | ||
7,41% | 37 | |
Tidak | ||
86,17% | 430 | |
Tidak tahu | ||
6,41% | 32 | |
Total | 100% | 499 |
KOMISI Hukum Dewan Perwakilan Rakyat meminta Kejaksaan Agung segera menyidik kasus kerusuhan Mei 1998 dan dugaan pelanggaran berat hak asasi lainnya. "Bila mereka serius, Dewan akan mengeluarkan rekomendasi agar pengadilan hak asasi segera dibentuk," ujar Ketua Komisi Hukum Trimedya Panjaitan.
Selama ini, kejaksaan selalu mengembalikan berkas kasus kerusuhan Mei dan pelanggaran hak asasi lainnya yang diajukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Alasannya: kita belum memiliki pengadilan ad hoc hak asasi. Tapi sebagian besar responden Tempo Interaktif dalam jajak pendapat 14-21 Mei 2008 tak percaya kepada alasan kejaksaan.
Komentar
Kerusuhan Mei sudah lewat satu dekade, pemerintahan telah berganti empat kali, tapi pelaku kekerasan tak pernah terungkap. Tampaknya, pemerintah memang tidak punya komitmen mengungkap misteri ini-siapa pun presidennya.
(David Achmad, Jakarta)
Pemerintah tidak akan mengungkap pelaku kerusuhan Mei 1998 karena pemerintah sendirilah dalangnya.
(Purwanto, Medan)
Pemerintah bukan dalang kerusuhan, melainkan yang menanggulangi kerusuhan.
(Rigoan Sahadi, Bengkulu)
Indikator Pekan Depan Para pemuka negara berlomba menyerukan perlunya kita mengeratkan kembali rasa kebangsaan dan nasionalisme. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa harus mendeklarasikannya melalui perhelatan "Indonesia Bisa" ketika memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa pekan lalu. Setujukah Anda, nasionalisme kebangsaan kita saat ini sudah memudar? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo