Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tentu tidak semua orang suka dengan langkah itu. Beberapa anggota masyarakat Aceh meminta semua unsur TNI ditarik dari Aceh. Keinginan itu boleh-boleh saja. Namun, seperti dikatakan Wiranto kepada tokoh-tokoh Aceh beberapa waktu lalu, masyarakat Aceh bahkan ada yang ingin Kodam Iskandar Muda dihidupkan kembali.
Keinginan masyarakat ini langsung direspons Wiranto. Tentang pembentukan kodam, Wiranto mengatakan, hal ini bukanlah untuk membentuk daerah operasi militer (DOM) baru, tapi justru untuk membantu terciptanya suasana kondusif di Aceh. Untuk itu, Wiranto melihat kemungkinan sejumlah perwira yang berasal dari Aceh untuk menjadi pangdam dan kasdamnya.
Masalah Aceh merupakan masalah yang kompleks, bukan hanya menyangkut masalah keamanan, tapi juga akumulasi masalah politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Di sisi lain, tuntutan yang irasional, seperti tuntutan kemerdekaan dan pemisahan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh mereka yang menamakan dirinya Gerakan Aceh Merdeka, tidak mungkin dipenuhi karena merupakan pengingkaran terhadap cita-cita proklamasi serta keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan RI.
Seperti dikatakan Wiranto, pihaknya sedih melihat jatuhnya korban-korban di Aceh sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari operasi yang dilakukan TNI di Aceh. Dihentikannya operasi ofensif, seperti pemeriksaan di daerah permukiman, dilakukan guna menghindari jatuhnya korban di pihak rakyat yang tidak berdosa. ”Langkah ini dilakukan agar masyarakat Aceh punya kesempatan untuk bermusyawarah mencari jalan keluar bagi pemecahan masalah di daerah ini,” kata Wiranto.
Tentu tak semua orang juga suka dengan tindakan ini. Mereka yang memang melihat TNI dari kacamata negatif akan skeptis memandang kebijakan ini. Tentang ajakan menyerahkan senjata, misalnya, tentu Gerakan Aceh Merdeka tak mau melakukannya begitu saja. Namun, di negara mana pun, tak ada militer yang membiarkan adanya kekuatan bersenjata lain yang jelas-jelas melakukan makar dan memiliki senjata secara tak sah.
DENNY KUSNIRA KASIH
Tanjungbarat, Jakarta Selatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo