Sukadji Ranuwihardjo, 76 tahun dan Sudraji Sumapraja, 74 tahun

Sukadji Ranuwihardjo, mantan rektor Universias Gadjah Mada (UGM) selama dua periode (1973-1981), meninggal pada Sabtu dua pekan lalu karena sakit tua di Yogyakarta. Lulusan Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat ini dimakamkan keesokan harinya di Sawitsari, Yogyakarta. Setelah tak lagi menjadi rektor, Sukadji menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain menjemput Sukadji, maut juga memanggil Sudraji Sumapraja. Ahli infertilitas dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu wafat pada Selasa pekan lalu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Sudraji dirawat di sana sejak 8 Agustus lalu. Pelopor bayi tabung di Indonesia itu dimakamkan di Parung, Bogor, Rabu.

Penghargaan Sitti Faizah S. Rivai, 69 tahun

Puluhan tahun mengajar bahasa Indonesia di benua seberang, Sitti Faizah Soenoto Rivai mendapat ganjaran Bintang Mahaputra Nararya. Penghargaan kepada perempuan asal Banjarmasin itu diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu pekan lalu.

Sejak 1964 Sitti mengajar di Jurusan Kesusastraan Indonesia di Universita Degli Studi di Napoli L’Orientale, Italia. Awalnya jumlah mahasiswanya cuma beberapa orang. Karena itu, jurusan tersebut hampir ditutup. Namun belakangan jurusan itu justru berkembang pesat, bahkan sudah membuka program pascasarjana.

Putu Wijaya, 63 tahun Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jorga Ibrahim, 71 tahun Sangkot Marzuki, 63 tahun

Freedom Institute tahun ini kembali memberikan penghargaan Achmad Bakrie kepada sejumlah tokoh dan lembaga. Putu Wijaya menerima penghargaan bidang kesusastraan, Sangkot Marzuki mendapat penghargaan bidang kedokteran, dan Jorga Ibrahim menerima penghargaan sains yang baru pertama kali diberikan tahun ini.

Adapun Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Sukamandi, Jawa Barat, menerima penghargaan bidang teknologi.

---

”Di antara sekian juta rakyat Aceh, hanya ada satu-dua yang tak senang ada perdamaian. Mereka harus menjadi musuh bersama. Musuh pemerintah, polisi, KPA, dan seluruh rakyat Aceh.” —Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu pekan lalu. Ia berkomentar tentang maraknya penurunan bendera di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

”Saya ingatkan, jabatan hakim adalah jabatan diam. Tak boleh membocorkan dan membicarakan putusan di luar. Ini tradisi yang harus dihormati.” —Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan ketika melantik tiga hakim agung baru di gedung Mahkamah Agung, Rabu pekan lalu.

---

TEMPO DULU

20 Agustus 1914 Tentara Jerman berhasil menguasai Brussels. Ibu kota Belgia ini menjadi kota pertama yang dikuasai Jerman pada Perang Dunia Pertama.

21 Agustus 1821 Seorang awak kapal Inggris, Eliza Francis, menemukan sebuah pulau di Samudra Pasifik. Pulau seluas 4,5 kilometer persegi itu dinamai Pulau Jarvis dan kini dikuasai Amerika Serikat.

22 Agustus 1864 Sejumlah negara Ero­pa, Asia, dan Amerika menandatangani perjanjian Jenewa. Berdasarkan perjanjian ini, tim dokter, penolong, dan fasilitas yang terkait dengan mereka dianggap netral dalam medan pertempuran apa pun.

23 Agustus 1942 Perang antara pasukan Uni Soviet dan Nazi Jerman meletus di Kota Stalingrad, Uni Soviet. Hanya dalam sehari, le­bih dari 40 ribu tentara Jerman dan Uni Soviet tewas terbunuh.

24 Agustus 1991 Ukraina mengumumkan kemerdekaannya dari Uni Soviet. Ukraina sempat merdeka setelah terjadi revolusi komunis Soviet. Namun pada 1922 negara ini dimasukkan sebagai sa­lah satu negara yang tergabung dalam Uni Soviet.

25 Agustus 1989 Pesawat ruang angkasa tanpa awak Voyager 2 milik Amerika Serikat berhasil mencapai pla­net Neptunus.

26 Agustus 1883 Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus. Letusannya menyebabkan gelombang tsunami yang menewaskan lebih dari 36 ribu jiwa.