Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanggapan Istri Hendra Gunawan
SAYA ingin menanggapi tulisan Agus Dermawan T. di Tempo edisi 4-10 Mei 2015, rubrik Seni, halaman 64 dan 66, yang berjudul "The Forger dan Lukisan Hendra Imitasi".
Buku biografi Hendra Gunawan Sang Pelukis Rakyat sudah lama hendak kami buat, sejak 2008. Akhirnya hal itu bisa terlaksana dengan bantuan para narasumber, penulis, dan banyak pihak yang tidak bisa kami sebut satu per satu. Kami sangat bersyukur dengan terbitnya buku ini. Secara kebetulan para kolektor banyak mendukung. Begitu pula Pak Agung Tobing. Setelah kami berusaha, baru kelima kalinya kami bertemu. Beliau bisa mendukung terbitnya buku tersebut, sedangkan kami hanya bermodalkan semangat.
Buku biografi ini memuat banyak karya lukis koleksi dari para kolektor, dari dalam dan luar negeri, melalui seleksi dari kami, keluarga Hendra Gunawan, dan kurator independen yang benar-benar mengenal Hendra Gunawan, baik karya maupun kepribadiannya. Kami sukarela karena kecintaan kami kepada Hendra, dan kami mengenal secara detail ciri-ciri khas dari karya Hendra Gunawan.
Dalam buku tersebut banyak pula "puisinya", yang menggambarkan bagaimana Hendra Gunawan mengagumi alam semesta penuh "cinta", hingga sampailah pada lukisan-lukisan yang beliau ciptakan, dari kekagumannya pada alam itu sendiri dengan cinta. Dalam perjalanan melukis, beliau selalu penuh semangat, dinamis, dan kemarahan, dan terus berkembang mengikuti rasa hati.
Sungguh sangat berarti buku biografi Hendra Gunawan tersebut bagi keluarga, di mana kami bisa mengurai kenangan lama yang indah penuh liku walau pahit sekalipun. Sebagai istri, saya lama mendampingi beliau, di dalam dan di luar bui, hampir 30 tahun lebih, siang-malam. Juga Rosa Vistara dan Dadang Nurhendra, sebagai anak kandung, dengan semangat pula setia memberi keharmonisan dalam keluarga, tentunya dalam kerja melukis tanpa henti penuh tanggung jawab.
Dari keharmonisan itulah timbul hasil karya yang tidak selamanya ekspresionis, tapi kental pula naturalismenya, bergantung pada hati dan jiwa Hendra Gunawan itu sendiri, yang selalu meledak-ledak ekspresi jiwanya, dibarengi humoris dan humanisnya, (wajar, keharmonisan itu, karena Hendra Gunawan berawal dari naturalisme). Jika kita cermati, baik periode natural, periode Cirebon, periode Kebon Waru, maupun periode Bali, semua menyatu dalam satu kanvas.
Dengan demikian, kami hafal betul ciri dan kode-kode pada lukisan karya Hendra Gunawan, yang tidak bisa kami urai di sini, karena itu hak kami sebagai keluarga Hendra Gunawan. Tentunya keluarga lebih paham. Sebagai contoh, keluarga pelukis besar Affandi dan keluarga pelukis besar S. Sudjojono lebih tahu daripada pihak mana pun akan hasil karyanya. Begitupun kami tidak jauh beda.
Nuraeni Hendra Gunawan
Tanggapan Citibank
MENANGGAPI surat yang ditulis Bapak Anhar Sulaiman di Tempo edisi 8-14 Juni 2015, bersama ini kami informasikan bahwa kami telah menyelesaikan dengan baik permasalahan yang dikeluhkan. Apabila masih ada yang hendak Bapak Anhar Sulaiman sampaikan kepada kami, Bapak dapat menghubungi Layanan 24 Jam Citiphone Banking kami di nomor (021) 252 9999 atau 69999 (melalui telepon seluler tanpa kode area dan berlaku nasional) atau melalui website kami di www.citibank.co.id. Dengan senang hati kami siap membantu Bapak.
Tri Usada Kiriman JNE Mengecewakan
SAYA punya usaha sampingan berjualan secara online. Sejak Januari 2015, saya menggunakan jasa JNE, kiriman demi kiriman tidak ada masalah. Pada 16 Mei, ketika saya mengirim barang ke Bandung dengan nomor resi DPKF200098832015, hingga 15 Juni tidak pernah sampai. Saya pun menghubungi pihak customer service via e-mail, yang pertama pada 22 Mei, yang kedua 23 Mei, dan yang terakhir 26 Mei, laporan saya dicatat dengan nomor tiket CAS-539716-N4G0F7.
Ketiga customer care yang berbeda itu jawabannya sama, yaitu akan menginvestigasi dan menyelesaikannya. Begitu juga ketika saya menelepon CS pada 27 Mei, jawabannya pun sama. Sepertinya mereka tidak serius. Kalau memang barangnya hilang, mereka seharusnya jujur. Barang tersebut sangat berharga bagi saya. JNE mengecewakan salah satu pelanggannya.
Faisal Syaifudin
Centralized Customer Care Head Citibank N.A. Indonesia
Depok, Jawa Barat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo