Tempo Menduduki Urutan Ke-51

BERTEPATAN dengan Hari Pahlawan, Jumat pagi, TEMPO dikukuhkan menjadi "pahlawan". Bersama sekitar 300 tokoh pengusaha, pengacara, bankir, dan eksekutif, Eric F.H. Samola -- Dirut PT Grafiti Pers yang menerbitkan TEMPO -- menerima penghargaan Pemerintah sebagai salah satu perusahaan pembayar pajak terbesar di tingkat DKI Jakarta. Hari itu, di aula Ditjen Pajak Gatot Subroto, ada 150 pembayar pajak penghasilan (PPh) perorangan dan 150 PPh badan terbesar tingkat provinsi. Tokoh yang hadir dan mendapatkan penghargaan -- pribadi atau perusahaan -- antara lain B.J. Habibie, A.R. Ramly, Ibnu Sutowo, Harun Al Rasyid, Soebronto Laras dan Hutomo Mandala Putra Penghargaan diberikan berdasarkan besaran pokok pajak yang dilaporkan dalam SPT (surat pemberitahuan) tahun 1987. Kriteria yang digunakan oleh Ditjen Pajak, untuk sementara ini adalah besaran pajak yang dilaporkan wajib pajak (WP) melalui SPT. Dari laporan SPT tersebut, kemudian Ditjen Pajak mengurut dari yang terbesar sampai yang ke-150. Mar'ie Muhammad, yang pagi itu tak memakai kaca mata tebalnya, mewakili Menteri Keuangan untuk menyerahkan piagam penghargaan kepada para "pahlawan pajak". Dengan wajah yang cerah, Mar'ie membagi piagam kepada WP yang dipanggil satu per satu ke depan. Yang menarik dalam acara itu adalah saat Direktur Utama PT Grafiti Pers, Eric Samola, menerima penghargaan dari Mar'ie Muhammad. Ketika nama PT Grafiti Pers dipanggil untuk tampil ke depan, para fotografer langsung menyerbu dan membidikkan kameranya ke arah Eric. Ulah Mat Kodak ini tentu saja mengundang perhatian undangan lainnya. Dan ruangan yang tadinya sepi menjadi ramai. Teriakan "hoo" dan tepuk tangan diberikan para undangan. Masalahnya, ketika WP lain menerima piagam dari Mar'ie, para fotografer kurang tertarik menjepretkan kameranya. Hanya tokoh-tokoh tertentu yang diabadikan. Beberapa undangan lantas bertanya, "Siapa, sih dia?" Setelah tahu bahwa PT Grafiti Pers itu sama dengan TEMPO, mereka pun mafhum. TEMPO menduduki urutan ke-51 dalam barisan pembayar pajak terbesar di Jakarta. Besarnya PPh badan yang dibayarkan oleh TEMPO tahun 1987 sekitar Rp 876 juta. Tahun lalu, 1988, kami membayar lebih dari Rp 900 juta ke kas pajak itu. Selain itu, PT Jawa Pos, yang masih "anak" PT Grafiti Pers, menduduki peringkat kedua pembayar pajak terbesar di Jawa Timur. Dan, penghargaan semacam ini bukan yang pertama bagi perusahaan pers. Penghargaan serupa pernah diterima Yayasan Bentara Rakyat -- Kompas Group -- Juli lalu untuk tingkat nasional. Di depan para undangan, Mar'ie menjanjikan bahwa selain mendapat piagam, pembayar pajak terbesar ini juga akan diberi insentif. Menurut Mar'ie, "Jika mereka mengajukan restitusi, akan diurus lebih dulu." Janji ini tentu saja disambut tepuk tangan para undangan. Tetapi tepuk tangan segera berganti tawa ketika Mar'ie melanjutkan bicaranya, "Tapi tentu tetap berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku." Harjoko Trisnadi, Direktur Umum, Keuangan, dan Personalia PT Grafiti Pers, mensyukuri penghargaan di Hari Pahlawan itu. "Syukur bisa ranking ke-51. Pokoknya, di bawah 100," ujarnya sambil tersenyum.