Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mereka yang tidak setuju dengan uang penghargaan sebesar Rp 150 juta itu rata-rata menyatakan, "pesangon" untuk para wakil rakyat itu secara moral tidak bisa diberikan pada saat negara dilanda krisis ekonomi dengan membengkaknya utang. Sebaiknya sebagian anggaran untuk pesangon itu diarahkan untuk memperbaiki perekonomian negara. Apalagi, secara logika, terjadinya krisis politik dan runyamnya kondisi sosial-ekonomi saat ini tidak terlepas dari kesalahan para wakil rakyat hasil Pemilu 1997. Sementara itu, mereka yang setuju menyatakan bahwa uang penghargaan itu pantas diterima anggota DPR produk terakhir era Orde Baru karena kinerjanya yang tinggi dalam menghasilkan undang-undang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo