Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Masjid Lautze 2 di Kota Bandung memiliki program bimbingan bagi para mualaf atau pemeluk baru agama Islam. Menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Lautze 2 Rachmat Nugraha, 50 tahun, bimbingan dilakukan sebelum dan sesudah mualaf membaca kalimat syahadat. “Masjid Lautze 2 Bandung itu identik dengan Tionghoa dan mualaf,” katanya, Kamis, 13 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bekerjasama dengan Rumah Amal Salman, pihaknya membuat program pembinaan Mualaf Care. Tahun ini, ada sembilan mualaf baru. Total sejak 2017 hingga sekarang, menurut Rachmat, ada 220 orang mualaf yang pindah ke Islam di Masjid Lautze 2 Bandung.
Masjid Lautze 2 Jadi Rujukan Calon Mualaf
Masjid di Jalan Tamblong itu biasa menjadi rujukan bagi para calon mualaf sebab ada program pembinaannya. “Kalau di masjid lain jarang atau tidak ada pembinaannya,” kata Rachmat. Rata-rata setiap tahun ada dua hingga empat orang mualaf per bulan. Sebagian di antaranya merupakan orang asing. “Kebanyakan karena mereka menikah dengan pribumi,” kata Rachmat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teknisnya, calon mualaf tidak bisa langsung berikrar mengucapkan kalimat syahadat melainkan harus ikut pembinaan agama dengan beberapa materi. Waktunya beragam sesuai kemampuan dan waktu yang dimiliki peserta untuk mengikuti pembinaan tiap Ahad sekali seminggu. “Pembinaan sebelum syahadat bisa satu sampai dua bulan,” ujarnya.
Petugas DKM Masjid Lautze mengangkut kantung berisi bahan pokok untuk disalurkan di Bandung, Jumat, 1 April 2022. Sebanyak 7.432 kantung berisi bahan pokok termasuk beras isi 20 kg bantuan dari Kerajaan Arab Saudi ini disalurkan melalui Baznaz untuk disebar ke provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Aceh. TEMPO/Prima mulia
Alasan mereka berpindah agama ke Islam menurut Rachmat karena berbagai alasan. “Paling banyak karena faktor pasangan hidup, kemudian mencari kebenaran, dan faktor lingkungan,” ujarnya. Rachmat sendiri merupakan mualaf sejak Sekolah Menengah Pertama.
Pembinaan Mualaf yang Dilakukan di Masjid Lautze 2
Selain pengenalan tentang Islam, calon mualaf juga dikenalkan cara wudhu dan salat. Tujuannya agar mereka tidak lagi bingung setelah berikrar syahadat. Materi pembinaan lain yaitu belajar baca tulis Al Quran dan akidah. Usia para mualaf terentang dari 18 hingga 73 tahun.
Pembelajaran yang dilakukan oleh sepuluh orang guru itu juga melibatkan lembaga lain yang bergerak di bidang pendidikan Islam. Sejauh ini menurut Rachmat, dia menyayangkan para mualaf yang hanya belajar sepekan sekali. “Sebaiknya setiap hari, harus ada campur tangan dengan warga sekitar,” katanya.