Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelari cepat Lalu Muhammad Zohri merasakan kerinduan di tengah kesibukannya mengikuti berbagai kejuaraan atletik internasional. Kerinduannya bertambah saat memasuki bulan puasa. Sejak hari pertama Ramadan, dia mengatakan belum merasakan buka puasa bersama keluarga. "Kemarin sudah ingin pulang ke Lombok, tapi ada kejuaraan," ujarnya, akhir pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atlet berusia 18 tahun itu merasa perlu pulang ke rumah karena pada hari raya Idul Fitri nanti ia masih harus bertanding. "Sejauh-jauhnya merantau, Lebaran ingin pulang. Tapi tugas negara saya dahulukan, pulangnya habis dari Cina," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal lain yang dirindukan Zohri adalah makanan kegemarannya. Ia menuturkan amat menyukai tempe goreng, cumi-cumi, dan teri sambal kacang buatan kakaknya. "Kalau mau pulang, saya minta dibuatkan itu. Jadi, pas sampai di rumah, tinggal makan," tuturnya.
Zohri bersama rekan-rekannya dijadwalkan akan bertanding dalam Asian Grand Prix 2019 di Cina. Kali ini ia akan membela tim estafet putra 4 x 100 meter. Target utamanya dalam perlombaan yang berlangsung 4-6 Juni itu adalah memperbaiki catatan waktu tim estafet.
Zohri baru memperkuat tim estafet putra dalam dua kejuaraan terakhir, yakni Kejuaraan Atletik Dunia IAAF World Relays 2019 di Yokohama dan Grand Prix Osaka 2019.
Di Yokohama, tim estafet finis di posisi ketujuh dengan catatan waktu 39,39 detik. Sedangkan di Osaka, tim yang diperkuat Muhammad Abina Bisma, Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara ini menempati peringkat enam di final dengan catatan waktu 39,76 detik.ADITYA BUDIMAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo