Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Rutan Kelas 1 Depok menyusun program khataman Al-Qur'an bagi warga binaan pemasyarakatan atau WBP selama Ramadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Rutan Kelas 1 Depok, Andi Gunawan menjelaskan saat Ramadan orang biasanya ngabuburit menunggu buka puasa, kalau di Rutan Depok diadakan ngaji dan tadarusan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Mulainya habis Ashar sampai menjelang Magrib atau waktu berbuka puasa," tutur Andi, Rabu, 29 Maret 2023.
Andi menerangkan kegiatan pengajian itu dilakukan 35 WBP yang dibagi menjadi lima kelompok agar khataman Al-Qur'an menjadi lebih khusyuk. Program ini telah dimulai pada Ramadan tahun 2022 lalu.
"Yang ikut adalah mereka yang benar-benar lancar membaca Al-Qur'an sebagai reward mereka yang sudah belajar dari Iqra dan lancar itu, di sinilah kesempatannya," tutur Andi.
Andi bersyukur karena dirinya tidak menyuruh lagi, sebab para WBP yang inisiasi untuk kegiatan khataman Al-Qur'an.
"Walaupun sudah saya programkan, tapi karena ini lahir dari keinginan mereka, jadi tidak perlu saya ingatkan lagi, jadi mereka dengan sadarnya habis Ashar langsung bikin kelompoknya sendiri, menjelang berbuka mereka tutup khatamannya dilanjut dengan Kultum dan berdoa bersama waktu mustajab berdoa itu," papar Andi.
Setelah itu, sambung Andi, dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama, Salat Magrib hingga dilanjutkan sampai Salat Tarawih.
"Karena di Ramadan ini apel malamnya dilaksanakan pukul 21.00 WIB, tapi warga binaan yang lain yang tidak mengikuti kegiatan tadarusan Al-Qur'an tetap seperti biasa pukul 16.00 WIB sudah masuk steril area dan berbuka di kamar masing-masing, nanti menjelang Salat Isya dan Tarawih yang mau berjamaah ke masjid," lanjutnya.
Bermula dari kelompok belajar membaca Iqra
Andi mengungkapkan program awalnya adalah Kelompol Belajar Terpadu dengan belajar membaca Iqra hingga Al-Qur'an, kalau yang sudah lancar di Ramadan diberikan kesempatan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an secara berkelompok.
"Ini dari tahun kemarin sudah berjalan, jadi 35 orang ini kami berikan waktu lima hari, setelah itu ada lagi 35 orang lainnya," ujarnya.
Sebab, Andi menerangkan WBP atau santri di Rutan Depok yang sudah lancar membaca Al-Qur'an ini ada sekitar 200 orang, dirinya pun memberikan semua kesempatan yang sama.
"Jadi selama Ramadan bisa dapat dua kali kesempatan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an di dalam masjid sekaligus buka bersama," ucap Andi.
Andi menegaskan, program ini tidak hanya ditujukan kepada WBP, tapi dirinya dan petugas pun turut ambil bagian.
Andi berharap kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan ini, diriny berdoa agar seluruh WBP mendapat hidayah, khususnya yang ikut kegiatan Tadarus Al-Qur'an dapat membawa keberkahan bagi mereka.
"Kalau saatnya nanti mereka bebas, benar-benar ini menjadi pengalaman spiritual yang baru, yang tadinya jarang ke masjid, di sini rajin ke masjid, setelah bebas dia benar-benar jadi jemaah dan memakmurkan masjid-masjid yang ada di luar," harapnya.
Ia juga berharap kualitas pribadi, keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT mereka menjadi meningkat.
"Mudah-mudahan, harapan saya ini, masuk napi keluar santri lah minimal, sukur-sukur Insha Allah mereka bisa menjadi dai, itu harapan kita, santri itu kan belajar, kita dituntut belajar sampai mati, termasuk saya, paling tidak setelah keluar, mereka pede menjadi imam di keluarga," kata Kepala Rutan Depok Andi Gunawan.
Pilihan Editor: Warga Binaan Ikuti Kajian Al Quran selama Bulan Ramadan