TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa kedatangan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, ke kantor Dewan Pengurus Pusat PDIP, bukan berkaitan dengan pilkada. Hasto menegaskan, Azwar hadir sebagai keluarga Nahdiyin. "Untung membangun persahabatan dengan PDIP," katanya, di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 24 September 2017.
Azwar menjadi salah satu narasumber dalam acara kursus politik bertema Pancasila yang berlangsung di DPP PDIP. Kegiatan ini diikuti berbagai kalangan, seperti Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Ikatan Bidan, dan Ikatan Dokter.
Baca: PDIP Pastikan Usung Cagub Jawa Timur dari Kalangan NU
Kursus ini merupakan acara kedua. Sebelumnya, PDIP menggelar acara yang sama di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan untuk kalangan media pada pertengahan Agustus 2017.
Hasto mengatakan kursus ini merupakan bagian dari tanggung jawab partai untuk membumikan Pancasila. "Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri nanti juga hadir," ujarnya.
Anas sendiri hadir sebagai pembicara untuk kali kedua. Ia mengatakan, selain menjadi narasumber acara ini, kedatangannya ini juga untuk bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDIP. "Mau ketemu Pak Hasto," kata Anas.
Anas merupakan salah satu figur yang menjadi andalan PDIP dalam kontestaso pilkada Jawa Timur pada Juni 2018. PDIP Banyuwangi, sejak Juli 2017, telah mendaftarkan namanya masuk bursa calon. Anas digadang-gadang akan mendampingi Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang diusung maju sebagai calon gubernur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca juga: PDIP Buka Diri untuk Koalisi di Pilkada Jawa Tengah
PDIP merupakan partai yang memiliki kursi terbanyak kedua di DPRD Jawa Timur dengan 19 kursi, setelah PKB yang mempunyai 20 kursi. Dengan suara yang dimiliki, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu tidak bisa mengusung calon sendiri tanpa koalisi dengan partai lain. Sebab, syarat untuk bisa mengajukan sendiri calonnya adalah minimal 20 kursi di DPRD.
Meski secara resmi diusung PDIP Banyuwangi, Azwar Anas, yang merupakan kader PKB, belum mendapatkan restu dari Megawati untuk bisa maju pilkada Jawa Timur nanti.
FAJAR PEBRIANTO