TEMPO.CO, Jakarta -Tentara Nasional Indonesia merayakan hari ulang tahunnya yang ke 72 pada Kamis, 5 Oktober 2017di Dermaga Kiat Indah, Cilegon, Banten, Jawa Barat. Pada momen penting ini terdapat hasil riset menarik dari percakapan di media sosial. "Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen," kata Rustika Herlambang pada Jumat, 6 Oktober 2017.
Baca: HUT TNI, Fadli Zon Usul Anggaran TNI Dinaikkan
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) ini mengatakan di media sosial Twitter selama setahun sepanjang priode 3 Oktober 2016 hingga 3 Oktober 2017, Netizen sering membicarkan tentang topik TNI. Hal tersebut, kata Rustika, terbukti selama setahun dari sebanyak 2.201.103 percakapan mengenai TNI yang dihadirkan dari 254.286 akun Twitter.
Rustika mengatakan secara emosi trust mendominasi percakapan mengenai TNI dan disusul oleh emosi anticipation. "Pada emosi trust didukung oleh kepercayaan Netizen yang cukup besar pada segala upaya yang dilakukan oleh TNI. Sementara emosi antisipation lebih pada harapan dan kewaspadaan atas situasi nasional saat ini.
Menariknya, sentimen positif dan netral ditemukan sebanyak 70,3 persen. Dan gejolak situasi politik di Indonesia mempengaruhi percakapan Netizen terhadap TNI. "Mereka menyandarkan harapan, memberi apresiasi, menyatakan dukungan, antusiasme dan kepercayaan mereka pada TNI pada kasus-kasus tertentu."
Rustika juga menjelaskan khusus pada gejolak politik dan pilkada, warganet menyebut langsung agar TNI menjaga netralitas serta keberpihakannya pada rakyat dan ulama. Hal ini ditandai dengan adanya tiga puncak perbincangan yang meninggi yang terjadi di bulan November, Januari dan Mei.
Menurutnya, pada bulan Mei, perbincangan juga dipicu oleh pro kontra RUU Terorisme. "Sementara itu, wacana kekhawatiran TNI pada isu komunisme menjadi perbincangan terbesar selama timeframe tersebut."
Adapun tentang kedekatan dan keberpihakan TNI pada masyarakat dalam kasus yang sensitif menjadi salah satu hal yang paling disorot Netizen. Menurutnya, isu terbesar perbincangan terbesar dalam setahun terakhir adalah mengenai kekhawatiran akan munculnya komunisme di Indonesia.
Yang menarik, Netizen ramai memperbincangkan sekaligus juga mendukung acara nonton bersama film G30S/PKI yang awalnya ditanggapi pro dan kontra. "Nah jumlah pembicaraan ini mencapai 130.072 cuitan yang terjadi di akhir bulan September 2017.
Rustika memaparkan tentang perbedaan pandangan yang tajam ini berlangsung cukup sengit di Twitter, namun pada akhirnya terlihat bahwa dukungan Netizen terhadap ajakan nobar menjadi salah satu isu signifikan dalam topik TNI.
"Percakapan tentang komunis yang dibicarakan di bulan September tersebut telah menjadikan puncak percakapan terbesar mengenai TNI dalam setahun terakhir," dia.
Selama bulan September, Rustika menegaskan terdapat 315,691 tweets atau cuitan yang dihadirkan dari 51,582 akun manusia 87,5 persen dan 7380 akun bot atau 12,5 persen.
Sementara Hashtag terbesar yang diangkat adalah #Kamibersamapanglima, #DaruratPKI, serta #TNIAD.
Menurut Rustika untuk isu yang juga diramaikan pada bulan ini adalah adanya pernyataan Panglima TNI mengenai 5000 senjata ilegal yang mencatut nama Presiden Jokowi yang mendapat respon tinggi di dunia linimasa. Isu ini juga sering dikaitkan dengan isu komunisme, termasuk isu senjata yang masuk sebagai lima isu terbesar terkait TNI.
Perbincangan mengenai TNI memantik respons Netizen dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan konsentrasi di pulau Jawa dan Sumatera. Isu TNI masih menjadi magnet bagi netizen laki-laki dan mereka yang berusia muda. Sebanyak 148.542 akun atau 67,5 persen percakapan dilakukan oleh netizen laki-laki, sementara perempuan sebanyak 71.587 akun atau 32,5 persen. Rustika mengatakan, mereka yang paling banyak merespons TNI adalah Netizen generasi Z dan generasi Y atau dikenal dengan kaum milenial.
Jumlah generasi milenial ini sebanyak 35,3 persen yang ramai membicarakan tentang TNI. Usia generasi ini mulai 18 sampai 25 tahun dan memiliki 67771 akun. Kemudian Netizen yang rentang usia 26 hingga 35 tahun sebanyak 34,6 persen dengan 66.764 akun. Dan Netizen berusia di atas 35 tahun ditengarai berjumlah 44.314 akun atau sebesar 23 persen.
HADRIANI P.