TEMPO.CO, Beijing - SAIC-GM-Wuling merilis Baojun 730 yang di Indonesia diberi nama Wuling Cortez. Wuling merilis tiga versi yaitu menggunakan mesin 1,5 liter 4 silinder, mesin 1,5 liter dengan turbocharged dan mesin 1,8 liter yang akan dijual di Indonesia.
Baca: Test Drive Wuling Cortez: Mesin Bertenaga Berjibun Fitur Premium
Mesin berkapasitas 1,8 liter mampu menyemburkan tenaga sebesar 129hp pada 5600rpm dan torsi maksimum sebesar 174Nm yang dipadukan dengan transmisi Intelligent Automated Mechanical Transmission (i-AMT) 6 percepatan. Sedangkan mesin 1,5 liter dengan turbo mampu mengeluarkan tenaga hingga 147 hp dengan torsi 230 Nm dengan tranmisi yang serupa. Untuk mesin 1,5 liter mampu menghasilkan tenaga 110 hp dan 147 Nm.
Dalam pengujian di Cina, mesin berkapasitas 1,8 liter mampu berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam kurang dari 15 detik. Sedangkan topspeed dengan mudah meraih 160 kilometer per jam. Sedangkan mesin 1,5 liter mampu melaju dari 0-100 kilometer per jam kurang dari 17 detik. Adapun akselerasi mesin 1,5 liter mampu mencapai 150 kilometer per jam. Sayangnya, belum data porforma untuk mesin 1,5 liter bertenaga turbo.
Dengan tenaga yang cukup besar tersebut, Mobil ini memiliki sistem pengereman yang cukup stabil, saat uji coba dengan kecepatan 70 kilometer per jam, roda mobil benar-benar terkunci saat dilakukan pengereman mendadak. Hal ini merupakan kombinasi dari fitur Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake force Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).
Baca: Perbandingan Spesifikasi Wuling Cortez vs Toyota Kijang Innova
Mobil ini juga disisipi fitur Automatic Vehicle Holding (AVH) di trek menanjak, cukup menginjak pedal rem satu kali maka mobil akan tetap berhenti di posisi menanjak ataupun menurun, pengemudi cukup menginjak pedal gas untuk kembali berjalan, fungsi fitur yang ada di Wuling Cortez ini sebenarnya mirip dengan fungsi rem tangan, hanya saja cara kerjanya lebih praktis. Untuk mengaktifkannya, pengemudi cukup menekan tombol AVH di dekat tuas transmisi.
GMAUTHORITY | MOTOR1
