Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menonton Dilan, Membawa Pulang Gombalan

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Film Dilan (Falcon Pictures)
Film Dilan (Falcon Pictures)
Iklan

TEMPO.CO-Sang Peramal. Demikian sebutan itu disematkan Milea kepada sosok misterius yang tiba-tiba sok-sokan meramal pertemuan mereka berikutnya akan berlangsung di kantin sekolah. Tapi ramalannya meleset. Ramalan kembali diulang.

Saat itu Milea baru dua pekan jadi murid pindahan di Bandung. Mengikuti ayahnya yang pindah dinas.

Dilan, nama peramal itu dan mungkin juga jadi pengganggu Milea. Bagaimana tidak munculnya Dilan di hari-hari Milea berikutnya selalu mencoba meninggalkan kesan tersendiri. Hadir tanpa mengenalkan diri, meramal Milea, meninggalkan pesan di kertas, datang ke rumah membawa undangan untuk rajin datang ke sekolah, menyelinap ke kelas, menulis daftar nama orang-orang yang sekiranya naksir sama Milea, menyoretnya satu persatu lantas menyisakan nama sendiri, lalu minta doa restu agar ia bisa menjadi kekasihnya Milea. Di lain waktu Dilan memberi kado TTS yang sudah diisi penuh sebagai kado ulang tahun. Di hari-hari berikutnya obrolan-obrolan lewat telepon biasa Dilan lakukan dari kotak telepon koin. Selanjutnya ini jadi momen yang ditunggu-tunggu Lia, panggilan Milea.

Dilan si Peramal itu juga ternyata dikenal biang onar tapi hormat kepada guru dan orang tua. Anak geng motor yang punya jabatan penting, panglima tempur. Sehari-hari ia mengendarai Honda CB 100–K0 produksi 1971 yang dinamai Mobil Derek.

Selanjutnya, hari-hari Milea nyaris dipenuhi soal Dilan. Tepatnya gombalan yang seolah tak ada habisnya. Mulanya, gombalan itu terasa lucu, pendek nan cerdas, tapi ada juga yang lantas terdengar garing, terkesan dipaksa lantaran ada yang pola dan formula diulang, kadang ada kalimat negasi yang lantas diputarbalikan.

Seperti kalimat: cemburu itu cuma buat orang yang tidak percaya diri. Dan sekarang aku sedang tidak percaya diri."

Misal saat Dilan bilang kepada Milea agar jangan merindukannya. Alasannya rindu itu berat, biar dia saja yang menanggung.

Sedangkan di novelnya--yang memang menjadi sumber utama film ini--Dilan mengucapkan hal lain yang senada, "Aku tidak mau membuatmu cemas, aku saja yang mencemaskanmu."

Tapi memang ada di adegan-adegan tertentu, gombalan Dilan membuat penonton ikut tertawa bahkan terbahak. Atau setidaknya mesem-mesem.

Cuplikan adegan film Dilan

"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja," ucap Dilan saat ikut naik angkot dan duduk di samping Milea yang asyik sendiri membaca novel Olga. Adegan ini pun masuk di bagian trailer filmnya.

Film Dilan merekam kisah percintaan anak SMA era 90-an. Polanya khas, bertemu di sekolah, ngapel ke rumah, dan telefonan dari telepon umum, atau jalan-jalan ala kadarnya.

Suasana 90-an coba dimunculkan. Dari bangunan rumah, sekolah, penampilan anak SMA dengan seragam gombrong, gaya rambut, dan segala perniknya. Namun ada saja celah sponsor produk untuk masuk yang sayangnya belum ada di era 90-an.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di luar itu, sutradara dan penulisnya berupaya menjaga cerita novel tetap terjaga di rel yang sama. Penonton yang membaca novelnya terlebih dahulu mungkin cukup bisa menyadari itu. Termasuk dialog-dialognya. Meski tentu tak semua peristiwa dalam novel diejawantahkan dalam film.

Mungkin karena penulis novel, Pidi Baiq cukup cerewet agar ceritanya tak melenceng jauh. Dalam sebuah wawancara bahkan Pidi sempat bilang dia yang paling tahu Dilan dan semua cerita, termasuk tokoh-tokoh di novelnya. Fajar Bustomi selaku sutradara mencoba mempertahankan dialog-dialog pendek khas Dilan ada kecerdasan bermain kata yang cukup tercermin.

Cuplikan adegan film Dilan

Film ini sempat mengundang reaksi saat diperkenalkan sosok Iqbal Dhiafakhri Ramadhan sebagai pemeran Dilan. Banyak yang sangsi mantan personel Coboy Junior ini bisa perankan anak badung, tengil, bad romance, anak geng motor pula, tapi masih sopan, romantis lewat segudang gombalan. Iqbal cukup membuktikan kemampuan aktingnya. Setidaknya bayangan kalau dia dengan imej anak baik-baik yang tak mungkin bisa tampil agak bad boy bisa ditepis, akting Iqbal tak seburuk itu. Meski ada bagian tertentu yang terasa nadanya tak begitu cocok.

Demikian dengan Milea yang diperankan Vanesha Prescilla. Debut pertamanya main film bisa dibilang lumayan. Memang nampak tak ada tantangan besar lantaran ia memerankan seorang anak sekolah pindahan dari Jakarta, cantik, lugu, kerap bertanya balik "kenapa?" Sering sekali.

Di film ini Milea menjadi sosok yang senantiasa pasrah atas ide atau segala gombalan Dilan. Nyaris tak pernah ada penolakan. Adanya nada sok-sok jual mahal, mau tapi malu. Tapi perlahan muncul juga karakter posesif, melarang Dilan untuk tawuran, mengancam kecil-kecilan. Seperti di adegan:

"Dilan kamu pernah nangis?"
"Pernah waktu bayi. Pengen minum."
"Ih serius."
"Gampang Lia kalau pengen bikin aku nangis. Menghilanglah kamu dari bumi."

"Dilan tadi mau ikutan nyerang ya sama geng motor?"
"Kan aku seharian sama kamu, Lia."
"Kalau enggak sama aku kamu ikutan nyerang? Aku enggak suka ya kamu nyerang-nyerang. Janji enggak akan ikut nyerang-nyerang lagi?"
"Janji"
"Kalau kamu ikutan nyerang tahu apa yang akan terjadi?"
"Apa?"
"Aku akan menghilang dari bumi."

Cerita film Dilan dijalin tanpa sebuah konflik besar. Mungkin karena kisah anak SMA. Berakhir dengan proklamasi 'Dilan dan Milea pun akhirnya resmi jadian' film ini memang belum selesai. Katanya masih ada kelanjutannya lagi. Karena sumber ceritanya pun berdasarkan novel yang terdiri dari tiga jilid.

Tontonan ringan ini menghibur. Setidaknya mungkin akan menghantarkan penonton terhadap memori masa berseragam putih abu. Dan tentunya coba saja ingat-ingat gombalan Dilan ke Milea kantongi dan bawa pulang untuk coba dipraktikkan.


Judul: Dilan 1990
Sutradara Film: Fajar Bustomi
Rumah Produksi Film: MAX Pictures
Penulis skenario: Pidi Baiq, Titien Wattimena
Produser: Ody Mulya Hidayat
Rilis: 25 Januari 2018

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Film Dilan 1983: Wo Ai Ni, Siapa Saja Pemerannya?

29 Januari 2024

Para aktor pemeran
Film Dilan 1983: Wo Ai Ni, Siapa Saja Pemerannya?

Film Dilan 1983: Wo Ai Ni dijadwalkan tayang di bioskop tahun 2024


Film Dilan 1983: Wo Ai Ni Segera Mulai Syuting, Banyak Diperankan Aktor Cilik

29 Januari 2024

Para aktor pemeran
Film Dilan 1983: Wo Ai Ni Segera Mulai Syuting, Banyak Diperankan Aktor Cilik

Dilan 1983: Wo Ai Ni menceritakan kisah Dilan saat duduk di sekolah dasar. Disutradarai oleh Fajar Bustomi dan ditulis oleh Pidi Baiq serta Alim Sudio


Bukan Hanya Ancika dan Dilan, Ini 5 Novel Pidi Baiq yang Diangkat Jadi Film

21 Januari 2024

Poster film Ancika. Foto: m.21cineplex.com.
Bukan Hanya Ancika dan Dilan, Ini 5 Novel Pidi Baiq yang Diangkat Jadi Film

Film Ancika menambah daftar film yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq.


Profil Pidi Baiq, Penulis Cerita Ancika yang Sedang Tayang di Bioskop

20 Januari 2024

Pidi Baiq (kanan) dan sutradara Fajar Bustomi menjawab pertanyaan penggemar saat peluncuran prangko Dilan di Graha Pos Indonesia, Bandung, 6 Maret 2018. Prangko dicetak dalam empat desain. TEMPO/Prima Mulia
Profil Pidi Baiq, Penulis Cerita Ancika yang Sedang Tayang di Bioskop

Pidi Baiq penulis novel Dilan dan Ancika dikenal sebagai seniman serba bisa. Saat ini ia menjadi petani.


Hari Tua di Hunian Istimewa

14 Januari 2024

Hari Tua di Hunian Istimewa

Aneka panti mewah terus tumbuh memberikan pilihan bagi lansia untuk tinggal dan menikmati hari tua.


Rayakan Ulang Tahun ke-24, Iqbaal Ramadhan Berbagi ke Anak-anak di Palestina

31 Desember 2023

Iqbaal Ramadhan merayakan ulang tahunnya. Foto: Instagram.
Rayakan Ulang Tahun ke-24, Iqbaal Ramadhan Berbagi ke Anak-anak di Palestina

Iqbaal Ramadhan merayakan ulang tahunnya dengan berbagi makanan kepada anak-anak di kamp pengusian Palestina.


7 Film Indonesia yang Tayang Januari 2024

26 Desember 2023

Ancika 1995. Foto: Instagram.
7 Film Indonesia yang Tayang Januari 2024

Berbagai film Indonesia terbaru siap tayang di bioskop pada 2024, ada lanjutan kisah Dilan hingga sejumlah film horor


Viral Nyanyikan Lagu Baby Justin Bieber, Iqbaal Ramadhan Minta Maaf

13 Desember 2023

Iqbaal Ramadhan. Foto: Instagram/@iqbaal.e.
Viral Nyanyikan Lagu Baby Justin Bieber, Iqbaal Ramadhan Minta Maaf

Iqbaal Ramadhan meminta maaf kepada publik usai video manggungnya menyanyikan lagu Baby dari Justin Bieber sambil mengenakan syal Palestina viral.


Arbani Yasiz Pemeran Dilan Gantikan Iqbaal Ramadhan, Berikut Film yang Pernah Dimainkannya

9 April 2023

Arbani Yasiz pemeran Ahmad ditemui usai menghadiri konferensi pers WeTV Original berjudul Ustad Milenial di kawasan Kemang, Jakarta, Jumat, 9 April 2021. Series tersebut diperankan oleh Prilly Latuconsina, Arbani Yasiz, Hanggini, Yoriko Angeline, Umay Shahab, Cut Mini dan Donny Alamsyah. TEMPO/Nurdiansah
Arbani Yasiz Pemeran Dilan Gantikan Iqbaal Ramadhan, Berikut Film yang Pernah Dimainkannya

Arbani Yasiz, pemeran sekuel Dilan 1990 menggantikan Iqbaal Ramadhan. Berikut beberapa film dan series yang pernah dibintanginya.


Profil Arbani Yasiz, Pemeran Dilan yang Baru Gantikan Iqbaal Ramadhan

8 April 2023

Arbani Yasiz. Foto: Instagram Arbani.
Profil Arbani Yasiz, Pemeran Dilan yang Baru Gantikan Iqbaal Ramadhan

Arbani Yasiz merupakan aktor yang menggantikan Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan dalam film terbaru Ancika 1995. Berikut profil lengkapnya