Kelapa Bakar, Menu Buka Puasa Favorit di Aceh Barat

Kelapa bakar. youtube.com
Kelapa bakar. youtube.com

TEMPO.CO, Meulaboh - Kelapa muda bakar menjadi salah satu menu buka puasa favorit saat Ramadan di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

Syahbanda, 42 tahun, pedagang kelapa bakar di Meulaboh, mengatakan, selama Ramadan 1439 Hijriah/2018 Masehi, permintaan akan kelapa muda bakar termasuk lumayan banyak dibanding bulan puasa tahun lalu.

"Tahun lalu tidak begitu banyak. Bulan puasa tahun ini lumayanlah. Mungkin karena kondisi hujan, sehingga kelapa muda bakar ini menjadi pilihan masyarakat untuk berbuka," ujarnya di lokasi penjualan, Desa Langung, Kecamatan Meureubo, Jumat, 25 Mei 2018.

Baca: Banyak Pilihan Menu untuk Buka Puasa di Jakarta Fair

Produsen kelapa muda bakar ini berasal dari seputaran Kecamatan Meureubo. Selain rasanya yang berbeda dari kelapa muda alami, kelapa bakar disebut-sebut memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh.

Pada bulan puasa tahun ini, harga yang ditawarkan masih seperti tahun lalu, yakni Rp 6.000 per buah atau ada dalam ukuran batok kecil seharga Rp 7.000 per ikat (dua buah). Warna batok kelapa ini sudah berubah kuning bercampur ungu muda.

Kelapa bakar ini menggunakan bahan baku kelapa muda. Kelapa tersebut ditimbun dengan pasir dan dibakar dalam tumpukan kayu di pinggir pantai menjelang pagi. Setelah hangus, kulit kelapa dikupas satu per satu di laut.

"Cara pembuatannya memang seperti itu, di pinggir pantai. Dikupasnya di air laut untuk memudahkan pengupasan kulit yang sudah hangus. Air laut juga bisa mempengaruhi rasa kelapa bakar agar lebih nikmat," tuturnya.

Kelapa muda bakar khas pada bulan puasa itu dapat diperoleh di sepanjang jalan nasional Meulaboh-Nagan Raya, tepatnya di Kecamatan Meureubo.

Meskipun proses pembuatannya sedikit susah dan memakan waktu cukup lama, masyarakat setempat mempertahankan pembuatan kelapa muda bakar. Mereka berusaha kuliner khas itu tetap tersedia sebagai menu buka puasa selama Ramadan.