TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengusaha restoran, Norman Auvil, 42 tahun, ditahan pada Kamis, 29 Agustus 2018 dan dituntut telah melakukan penembakan dan pelecehan terhadap seorang penyandang disabilitas. Penembakan ini dipicu oleh ulasan negatif seorang pelanggan restoran.
Dikutip dari foxnews.com pada Rabu, 5 September 2018, Kepolisian Orlando, negara bagian Florida, Amerika Serikat, menjelaskan Auvil sedang minum bir bersama Michael Johnson, anak pengusaha pengusaha restoran Daybreak Diner. Johnson mengutarakan kekecewaannya pada Auvil kerena ulasan seorang pelanggan terhadap restorannya.
Baca: 5 Restoran Mewah dengan Menu Termahal di Jakarta
Auvil lalu mengetahui bahwa ulasan negatif tersebut ditulis oleh Monica Walley dan menemukan alamat rumahnya. Laporan situs berita WFTV menyebut, Auvil mengendarai sebuah mobil SUV dan sedang bersama Johnson ketika insiden penembakan terjadi pada 20 Agustus 2018. Auvil diduga kuat sebagai pelaku yang melepaskan tembakan tiga kali ke rumah Walley. Beruntung, tembakan itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Kepolisian Orlando menjelaskan penembakan karena ulasan negatif yang ditulis oleh Walley tentang Daybreak Diner. Dugaan ini diperkuat dengan aksi penembakan yang terjadi pada hari saat ulasan negatif itu di unggah oleh Walley secara ke media sosial.
Baca: Menikmati Daging Panggang di Restoran Muslim Tertua di Beijing
Dalam ulasannya, Walley menceritakan restoran Daybreak Diner telah menolak melayani ibunya yang seorang penyandang disabilitas. Petugas restoran lalu mengatakan pada ibunya bahwa dia harus ditemani oleh orang lain jika ingin makan di restoran itu. Petugas pun mengatakan bisa tetap memesan makanan tetapi di bawa pulang dan dia bisa menunggu pesanannya di dalam mobil.
Walley sangat kecewa, terlebih itu adalah hari ulang tahun ibunya dan betapa dia sangat ingin makan menu favoritnya di restoran itu, yakni omlet Yunani. Ibunya pun pulang ke rumah sambil menangis.