TEMPO.CO, Jakarta - PT Tempo Inti Media Tbk. resmi menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Indonesian Diaspora Network-United atau IDN-U, sebuah organisasi non-komersil yang mengelola jaringan diaspora Indonesia. Melalui kerja sama ini, Tempo berupaya memperluas jangkauan pembaca sekaligus menyediakan pemberitaan akurat kepada masyarakat Indonesia yang tersebar di mancanegara.
Baca: Tempo, Kibar, dan Kumpul Luncurkan Coworking Space
"Kerja sama dengan jaringan Diaspora Indonesia merupakan program yang penting bagi Tempo. Tugas Tempo melayani hak informasi publik lebih lengkap dengan menjangkau para perantau di luar negeri ini," kata Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk, Toriq Hadad dalam acara penandatanganan di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 6 September 2018.
Kesepakatan ini dilakukan antara PT Info Media Digital, anak perusahaan Tempo yang mengelola laman berita online, Tempo.co dan IDN-U. Selain Toriq, hadir juga Direktur Eksekutif Tempo.co, Burhan Sholihin dan Pemimpin Redaksi Tempo.co, Wahyu Dhyatmika.
Toriq Hadad, Direktur Utama IMD bersalaman dengan Direktur Eksekutif Indonesian Diaspora Network-United (IDN-U), Hamdan Hamedan, usai penandatanganan kerja sama di kantor Tempo, Jakarta, 6 September 2018. Tempo/Fajar Januarta
Dari pihak dari IDN-U diwakili Presiden IDN-U, Herry Utomo melalui videoconference dari Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat dan Direktur Eksekutif IDN-U, Hamdan Hamedan.
Herry Utomo mengatakan, suatu kehormatan bagi lembaganya bisa bekerja sama dengan Tempo. Menurut dia, ini merupakan kesempatan yang bagus bagi Tempo untuk menyediakan berita yang akurat dan berkualitas tinggi bagi para diaspora.
Sebaliknya, kata Herry, para diaspora Indonesia bisa mengakses berita-berita terkini seputar Indonesia yang akan melahirkan ide-ide dan gagasan
pembaruan lainnya bagi Tanah Air. "Kami akan lanjutkan lebih detail kesepakatan ini agar tujuan bersama bisa tercapai dengan baik," ujarnya.
Hamdan Hamedan mengatakan, para diaspora memang membutuhkan informasi yang akurat di tengah distorsi media online saat ini. "Kami bisa push (dorong) ke jaringan kami, ini lho berita yang sudah disaring (verifikasi) tinggi," kata Hamdan. Dengan demikian, upaya meminimalisir hoaks bisa dilakukan, terutama menjelang pemilihan umum.
Baca: Survei Tempo dan CITA: 7 Perusahaan Ini Paling Patuh Bayar Pajak
Hamdan menyebut salah satu masalah saat pemilihan umum memang kerap terjadi di daerah pemilihan luar negeri. Para pemilih di luar sana tidak banyak mengetahui info soal kandidat calon legislatif yang hendak dipilih. Untuk itu, Tempo bisa menyediakan informasi yang akurat untuk menjawab persoalan ini. "Misalnya, Jakarta Dapil I atau Dapil II, ini lho figur calonnya, jadi kami bisa dapat informasi tersebut," tuturnya.