Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malam Satu Sura, Warga Berebut Air Jamasan Pusaka Mangkunegaran

image-gnews
Masyarakat berebut air ritual saat peringatan malam 1 sura di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Jumat malam, 24 Oktober 2014. Warga sangat antusias mengikuti ritual pergantian tahun Baru Islam di wilayah Soloraya. TEMPO/Aditia Noviansyah
Masyarakat berebut air ritual saat peringatan malam 1 sura di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Jumat malam, 24 Oktober 2014. Warga sangat antusias mengikuti ritual pergantian tahun Baru Islam di wilayah Soloraya. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Penyambutan Tahun Baru Jawa atau yang dikenal dengan Malam Satu Sura di Pura Mangkunegaran Solo dipadati oleh masyarakat, Senin 10 September 2018. Sebagian dari mereka mengikuti kirab pusaka mengelilingi Mangkunegaran. Sedangkan sebagian lainnya datang untuk berebut air bekas jamasan pusaka.

Sesuai jadwal, acara kirab Malam Satu Sura baru dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, masyarakat sudah berdatangan ke tempat itu sejak Maghrib. Semakin malam, masyarakat yang datang kian banyak.

Prosesi kirab Malam Satu Sura dimulai dengan pelepasan yang dilakukan oleh KGPAA Mangkunegara IX. Ratusan peserta kirab berjalan mengiringi empat pusaka yang terbungkus kain. Setelah rombongan terakhir berangkat, warga langsung merangsek ke arah drum berisi air yang berada di depan pendapa.

Air tersebut merupakan bekas jamasan atau media untuk membersihkan pusaka. Warga memperebutkan air kembang itu dan memasukannya ke wadah yang dibawa. Ada pula yang hanya membasuhkan tangan maupun muka dengan air yang berada dalam drum kecil itu. Dalam beberapa menit, air di beberapa drum kecil itu langsung ludes.

Salah satu warga, Sulardi mengaku datang dari Klaten. Dia baru pertama kali datang ke acara kirab pusaka Malam Sura di Mangkunegaran. "Diajak oleh kerabat yang sudah biasa kemari," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia sengaja datang untuk ikut berebut air lantaran sedang berupaya menjual rumahnya. "Nanti disiramkan ke halaman agar lekas laku," katanya. Dia sangat yakin air bekas jamasan pusaka itu memiliki tuah.

Panitia kirab Malam Satu Sura, Joko Pramudya mengatakan tradisi berebut air itu sudah berlangsung bertahun-tahun. "Kami selalu berusaha mengatur agar masyarakat bisa tertib sehingga tidak ada yang jatuh atau terinjak," katanya.

AHMAD RAFIQ (Surakarta)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keraton Surakarta Kirab 7 Pusaka pada Malam 1 Suro

20 Juli 2023

Abdi Pura Mangkunegaran membawa pusaka mengikuti upacara Kirab Pusaka Satu Suro di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 18 Juli 2023. Kirab pusaka mengelilingi Pura Mangkunegaran tersebut merupakan tradisi menyambut satu Muharram atau tahun baru Jawa satu Suro tersebut sebagai wujud perenungan dan syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan kesejahteraan masyarakat. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Keraton Surakarta Kirab 7 Pusaka pada Malam 1 Suro

Acara juga disertai peringatan haul Pakubuwono X yang meninggal pada malam 1 Suro.


Aneka Sajian Kuliner dalam Perayaan Malam 1 Suro

31 Agustus 2019

Suasana Muharram Festival di Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam, 31 Agustus 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Aneka Sajian Kuliner dalam Perayaan Malam 1 Suro

Perayaan Tahun Baru Islam atau yang pada malam harinya disebut dengan Malam 1 Suro juga memiliki sajian tersendiri.


Warga Asing Ikut Ritual Mubeng Beteng Malam Satu Sura di Yogya

12 September 2018

Sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta mengikuti tradisi Lampah Budaya Tapa Bisu Mubeng Beteng di Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, 22 September 2017. Dalam tradisi menyongsong Tahun Baru Jawa 1 Suro 1951 Dal/1439 H itu para abdi dalem bersama ribuan warga melakukan ritual mengitari Beteng Keraton Yogyakarta sambil tapa bisu atau berjalan tanpa bicara sebagai salah satu bentuk refleksi diri. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Warga Asing Ikut Ritual Mubeng Beteng Malam Satu Sura di Yogya

Ribuan masyarakat Yogya dan dari daerah lain memadati komplek Keraton Yogyakarta mengikuti ritual mubeng beteng tapa bisu malam satu sura


Kisah Mistis di Balik Kirab Malam Satu Sura

11 September 2018

Abdi dalem membawa pusaka keraton saat mengikuti kirab peringatan 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, 21 September 2017. Berdasarkan perhitungan setempat, Keraton Surakarta Hadiningrat memperingati malam Tahun Baru Jawa satu Muharram atau Suro sehari lebih lambat daripada keraton-keraton eks-Kesultanan Mataram Islam lainnya. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Kisah Mistis di Balik Kirab Malam Satu Sura

Malam Satu Sura tak lepas dari kisah mistis & Kerbau Bule. Kerbau Albino yang disebut sebagai salah satu pusaka Keraton Solo ini punya kisah menarik.


Malam Satu Sura, Kirab di Pura Mangkuneran Diikuti Ribuan Warga

11 September 2018

Abdi dalem Pura Mangkunegaran melakukan kirab malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Jumat malam, 24 Oktober 2014. Tradisi ini menyambut pergantian tahun Baru Islam di wilayah Solo. TEMPO/Aditia Noviansyah
Malam Satu Sura, Kirab di Pura Mangkuneran Diikuti Ribuan Warga

Kirab malam Satu Sura itu dilakukan dengan mengelilingi Pura Mangkunegaran scara membisu (tapa bisu)