TEMPO.CO - Indonesia Creative Cities Network (ICCN), sebuah jejaring kota ekonomi kreatif Indonesia, akan hadir dalam perhelatan Social Enterprise World Forum (SEWF) di Edinburgh, Skotlandia, pada 12-14 September 2018. Tahun ini Liliek Setiawan hadir ke SEWF 2018 mewakili ICCN dan tergabung dalam delegasi British Council.
Forum ini bertujuan mempertemukan pegiat social enterpreneur baik pemula maupun pemimpin perusahaan besar, pemerintah, investor, aktivis, akademisi hampir dari seluruh benua. Mereka hadir untuk berkolaborasi, berbagi dan menemukan cara terbaik dalam menjalankan bisnis bermisi sosial dan membuat perencanaan pengembangan di masa depan.
Baca: Tempo Institute Gelar Pelatihan Industri Kreatif di 12 Kota
Kolaborasi dalam forum ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjalankan bisnis dengan misi sosial dan menunjukkan dampak positif yang dihasilkan dengan jejaring di seluruh dunia.
SEWF juga merefleksikan komitmen pada keadilan sosial, kesetaraan dalam memanfaatkan peluang, melakukan pengembangan dan edukasi untuk menuju kehidupan bisnis yang lebih baik dan adil bagi semua.
Sebuah forum yang sudah berlangsung sejak 2008 ini dilaksanakan pertama kali oleh Community Enterprise in Scotland. Organisasi yang didirikan pada 1984, bertujuan untuk menciptakan ruang untuk hidup dan bekerja dalam ekonomi inklusif, dimana komunitas dan pebisnis bergandeng tangan membangun kapasitas dan mengatasi ketidaksetaraan.
Baca: Komunitas Ekonomi Kreatif Surabaya Pasarkan Produk dengan Cerita
Di Edinburgh Liliek akan menceritakan Sekar Lima, bisnis dengan misi sosial yang ia dirikan. Sekar Lima berkomitmen untuk bekerjasama membina pegiat ekonomi kreatif dan usaha kecil dan menengah (UKM) lainnya. Selain itu, sebagai salah satu pendiri ICCN di forum ini Liliek akan memaparkan tentang bagaimana inisiasi yang dikembangkan oleh jejaring kota kreatif di Indonesia.
ICCN adalah sebuah jejaring yang mendorong kolaborasi antarsektor dan wilayah dalam pengembangan kota kreatif. ICCN meyakini bahwa ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di mana kerja sama antara komunitas, pemerintah, korporasi, akademisi dan media akan menjadi sebuah pendorong yang kuat bagi terciptanya iklim demokratis bagi masyarakat, aktivitas ekonomi kreatif dan bisnis yang lebih baik.