INFO NASIONAL-- Air Terjun Tiu Dua berada di Desa Batudulang, Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Ekowisata yang dikembangkan sekelompok pemuda desa ini telah dua tahun dikelola desa.
"Wisata ini pertama dikembangkan Kelompok Pemuda Sadar Wisata (Pokdarwis ). Kemudian kita dapat bantuan dari pariwisata, dibantu plasa-plasa sehingga dikenal masyarakat luas. Pokdarwisnya juga rajin posting-posting di media sosial sehingga orang banyak tahu," kata Kasi Pemerintahan Desa Batudulang, Khairudin.
Baca Juga:
Khairudin mengatakan wisata Tiu Dua rencananya akan dikelola secara profesional oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Untuk sementara waktu, pengelolaan wisata masih dipercayakan kepada Pokdarwis.
"Pokdarwis dulu pertama baru kita bentuk BUMDes dengan penyertaan modal dari dana desa. Namun, sebelumnya, kita akan kerja sama dulu dengan dinas pariwisata karena ini ada unsur pariwisatanya dan unsur dari kehutanan, karena ini adalah kawasan hutan," katanya.
Tak hanya Air Terjun Tiu Dua, Desa Batudulang juga memiliki spot wisata lain yang diberi nama menara spot selfie. Spot wisata ini menyajikan pemandangan luas dari ketinggian yang sangat cocok untuk dijadikan spot selfie.
Baca Juga:
"Sebelum sampai ke Tiu Dua, kan kita melewati spot selfie dulu. Kalau ke air terjun ini gratis, tapi kalau ke spot selfie bayar Rp 5.000 per orang sekaligus parkir motor. Kalau bawa mobil Rp 7.000. Kalau air terjun ini, hanya sebagai daya tarik, bonus sebenarnya. Yang penting kalau orang mau ke air terjun, kan mereka bayar parkir, beli makanan," ujarnya.
Khairudin mengakui omzet yang diperoleh dari dua spot wisata tersebut masih sangat kecil, yakni sekitar Rp 5 juta per tahun. Ramainya pengunjung juga masih tergantung musim seperti hari libur dan perayaan hari-hari besar saja. Ketika ramai, pengunjung bisa mencapai 500 orang per hari.
"Kalau ke air terjun ini karena medannya masih sulit, harus melewati hutan dan jalan kaki, masih sangat sepi yang datang. Kecuali kalau beramai-ramai, makan-makan di sini (Tiu Dua). Kalau tidak ramai-ramai, biasanya tidak mau," ujarnya. (*)