TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah melemah lagi. Pada perdagangan hari ini, rupiah berakhir berbalik terdepresiasi tipis 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.840 per dolar. Pagi tadi, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 23 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.810 per dolar AS.
Setelah itu, pergerakan kurs rupiah terpantau stagnan pada level 14.785 sejak pagi hingga menjelang penutupan pasar spot sore ini. Pada Rabu, 12 September 2018 rupiah berhasil rebound dan ditutup terapresiasi, saat mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama menilai pergerakan rupiah terhadap dolar AS cenderung terdepresiasi untuk hari Kamis. Menurutnya, perspektif teknikal terlihat pola bullish inverted hammer candle pada USDIDR Daily chart yang mengindikasikan adanya potensi penguatan bagi dolar AS terhadap rupiah.
Selain itu, perspektif fundamental, sejatinya rilis data US CPI atau dikenal dengan data inflasi AS yang diproyeksikan menguat 0,3 persen dari 0,2 persen diyakini akan menjadi katalis positif bagi dolar AS, meskipun data inflasi inti AS diprediksikan relatif stabil di level 0,2 persen.
Di sisi lain, sentimen kenaikan suku bunga The Fed pada bulan ini begitu besar sehingga membuat rupiah melemah lagi. Sementara itu, secara domestik masih terdapat minimnya sentimen positif yang akan menopang rupiah.
BISNIS