INFO NASIONAL-- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Muhaimin Iskandar menerima kedatangan delegasi Federasi Beladiri Profesional Indonesia. Kedatangan delegasi yang dipimpin Taufan itu diterima Muhaimin di ruang kerjanya, gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat, 14 September 2018.
Kedatangan Taufan yang didampingi pengurus federasi bela diri lainnya itu untuk menyampaikan aktivitas yang telah dan akan dilakukan. Dalam kesempatan tersebut, Taufan menyebut perlunya memanfaatkan kebangkitan olahraga di Indonesia selepas menjadi tuan rumah Asian Games XVIII. “Khususnya cabang silat,” ujarnya.
Selain sebagai cabang olahraga yang menyumbang emas terbesar bagi Kontingen Indonesia dalam Asian Games, silat disebut sebagai pemersatu bangsa. Sebab, salah satu pesilat telah mempersatukan Presiden Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subianto dalam pelukan yang sama. Dari sinilah mereka bangga pada silat.
Mereka mempunyai keinginan olahraga bela diri yang ada bisa menjadi industri tontonan dan hiburan sehingga bisa menghasilkan sesuatu. “Untuk itu, kami ingin menggabungkan musik dan bela diri,” katanya. Tak heran dalam kesempatan tersebut, mereka mempertontonkan video pertandingan beragam silat kepada pria asal Jombang, Jawa Timur, itu.
Mendapat kunjungan dari para penggemar bela diri, pria yang akrab dipanggil Cak Imin itu mengucapkan terima kasih atas kunjungannya. Setelah mendapat pemaparan tentang silat serta beragam sisi-sisinya, dirinya mengajak mereka menjaga momentum dari suksesnya pelaksanaan Asian Games, baik sebagai tuan rumah maupun peserta. “Jangan kehilangan momentum yang telah kita raih,” ujarnya.
Menyemarakkan, menggiatkan, juga memprofesionalkan silat, menurut Muhaimin, merupakan langkah mencanggihkan apa yang sudah dimiliki. Silat merupakan budaya asli Indonesia yang hidup sejak dulu kala di masyarakat dengan jutaan peminatnya. “Jadi kita mencanggihkan apa yang sudah ada,” tuturnya.
Untuk menjadikan silat tontonan dan pertunjukan seperti tayangan di televisi, Muhaimi mengakui ada problem yang mesti dilalui. Sponsor disebut salah satu tantangan. Untuk itu, dirinya mengharap agar mereka menyakinkan kepada pihak sponsor bahwa apa yang hendak dipentaskan dan dipertandingkan adalah hal menguntungkan.
Muhaimin berharap agar acara seperti itu melibatkan banyak pihak sehingga mampu menyedot perhatian banyak orang. “Kalau bagus, sponsor pasti akan datang,” ujarnya. (*)