TEMPO.CO, Jakarta - Siapa pun paham, olahraga itu baik dan menyehatkan. Banyak orang, termasuk wanita, yang ingin memiliki tubuh ideal, selain sehat. Karena itu, tak sedikit orang yang berlatih fisik atau berolahraga setiap hari tanpa ada hari untuk beristirahat.
Namun, bukan tubuh sehat yang didapat tapi kelelahan dan cedera, termasuk sindrom overtraining. Ingin tahu apa yang disebut dengan sindrom overtraining akibat latihan fisik yang terlalu intens? Berikut penjelasan dua pakar latihan kebugaran, Michelle Opperman dan Jan Milano, seperti dilansir Pop Sugar.
Artikel lain:
Jangan Malas Olahraga, Rasakan Manfaatnya buat Kulit
6 Gerakan Olahraga Ringan untuk Ibu dan Anak
Olahraga Ternyata Juga Sangat Bagus buat DNA, Ini Penjelasannya
6 Tips Agar Olahraga Pagi Tak Gagal Lagi
#Kadar glikogen dalam tubuh menurun
Glikogen adalah sumber energi. Akibat menurunnya kandungan glikogen inilah tubuh menjadi letih dan lemas.
#Meningkatnya corticosteroid
Kortisol dan kortison, dua jenis hormon stress dan sangat tidak baik karena saat berat tubuh berkurang, akibatnya bisa mengurangi daya tahan tubuh. Jadi, latihan fisik berlebihan bisa berefek sakit.
#Jantung bekerja lebih keras
Hal itu sudah pasti tidak baik buat kesehatan.
#Otot lelah
Latihan yang berlebihan akan membuat otot-otot lelah sehingga justru sulit untuk memulihkan diri dan beregenerasi. Akibatnya keadaan bukan membaik tapi sebaliknya.
#Cedera otot
Sobekan kecil saja di otot sulit untuk disembuhkan dan bisa berakibat pembengkakan. Tubuh juga akan merasa luar biasa lelah untuk waktu yang lebih lama sehingga kita akan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
#Tekanan psikologis
Dampak yang lebih melebar dari kelelahan otot adalah tekanan secara psikologis. Perubahan dari sisi psikis ini justru lebih cepat terjadi daripada sisi fisik. Contohnya adalah gampang marah, stres, serta motivasi dan kepercayaan diri yang menurun.