TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli sempat menyebut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebagai biang kerok tingginya volume impor beras Indonesia. Hal ini yang belakangan berimbas pada melemahnya nilai tukar rupiah. Menanggapi hal tersebut Enggar berkukuh bahwa impor beras diputuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Baca: Rizal Ramli: Sri Mulyani Hanya Berani Debat dengan Zulkifli Hasan
"Tanyanya sama Menko, kan rakornya sama Menko," kata Enggar di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa, 18 September 2018.
Pernyataan Menteri Enggar merujuk pada rapat koordinasi di tingkat menteri yang digelar oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution beberapa waktu lalu untuk membahas impor beras. Saat keputusan impor diketok, kata Enggar, juga ada Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Hal itu disampaikan Enggar menanggapi pernyataan Rizal Ramli menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tidak berani menegur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita karena takut kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
Pernyataan Rizal Ramli yang menurut Nasdem adalah fitnah tak berdasar, yang ditayangkan TV One dan dikutip oleh sejumlah media online adalah sebagai berikut:
"Sebetulnya biang keroknya ini menteri perdagangan saudara Enggar, ya. Misalnya impor dari garam dia lebihkan 1,5 juta ton, petani garam marah, yang kedua impor gula dia tambahkan 2 juta ton, impor beras dia tambahin 1 juta ton, termasuk yang Faisal katakan tadi soal ban.
Jadi biang keroknya sebetulnya saudara Enggar, ya, cuma Presiden Jokowi gak berani negur, takut sama Surya Paloh, ya. Saya katakan Pak Jokowi panggil saya saja biar saya yang tekan Surya Paloh, karena ini brengsek. Impor naik tinggi sekali, petani itu dirugikan, petambak dirugikan dan akibatnya elektabilitas Pak Jokowi juga merosot digerogoti mereka ini, pada main dari komisi, dari import yang sedemikian besarnya."
Atas pernyataan Rizal Ramli di stasiun TV tersebut, Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem mensomasi bekas Menko Kemaritiman tersebut ke Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin 17 September 2018. Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Ahmad Ali mengatakan laporan ini dilakukan karena pernyataan Rizal Ramli yang menuduh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dibalik kebijakan impor tidak benar.
Rizal Ramli sendiri memilih untuk meladeni laporan NasDem ke ranah hukum. Menurut Rizal, ia mendapatkan dukungan dari 720 pengacara yang berasal dari penjuru Indonesia untuk membantunya secara probono alias gratis.
Baca: Rizal Ramli Vs Surya Paloh, Seteru Dua Sahabat Lama
"Saya betul-betul terharu bahwa kawan-kawan advokat memiliki hati nurani untuk bersama-sama memperjuangkan agar petani di Indonesia bisa hidup lebih baik," kata Rizal Ramli.
DEWI NURITA RYAN | DWIKY ANGGRIAWAN