TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita mengenai sosok Mantan Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad. Sri Mulyani mengatakan Mar'ie Muhammad pernah menjadi penasihatnya saat menjadi Menteri Keuangan periode sebelumnya.
BACA: Sri Mulyani: Investasi Amazon dalam Bentuk Cloud Computing
"Saya sebagai menteri keuangan juga mengenal Pak Mar'ie Muhammad sebagai salah seorang yang saya undang untuk menjadi penasihat saya waktu saya menjadi menteri keuangan," kata Sri Mulyani di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Sabtu, 22 September 2018.
Hal tersebut Sri Mulyani sampaikan saat peluncuran buku Kekuatan dalam Kemanusiaan Mar'ie Muhammad Satu Dekade Memimpin Palang Merah Indonesia. Sri Mulyani juga mengenang saat Mar'ie Muhammad memimpin PMI.
"Sebetulnya yang betul-betul saya lihat pak Mar'ie in action waktu PMI itu adalah pada hari kedua terjadinya tsunami di Aceh," ujar Sri Mulyani.
BACA: Juli 2018, Sri Mulyani: Realisasi Lifting Minyak Lebih Rendah
Sri Mulyani mengatakan pada hari kedua tsunami diminta ikut bersama wakil presiden dan menteri kesehatan untuk datang ke Aceh. "Hari itu PMI sudah ada. Pak Mar'ie Muhammad mengenakan kaos putih dengan celana kaki, mengatakan betapa kita di ruangan Gubernur dan di depan gedung itu dari alan layang kami lihat banyak sekali sosok mayat," kata Sri Mulyani.
Saat menceritakan hal itu Sri Mulyani berbicara lebih lambat dari biasanya. Bahkan sesekali ucapannya berhenti, karena air mata yang sudah memenuhi matanya, meski tak menetes. Sambil menahan tangisnya, Sri Mulyani terus bercerita mengenai sosok Mar'ie Muhammad.
"Di situ lah saya melihat kekuatan pak Mar'ie Muhammad sebagai manusia memimpin PMI untuk memberikan kekuatan dalam menjalankan tugas yang luar biasa. Buat saya itu adalah suatu ingatan yang tidak pernah terhapus," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan Mar'ie dalam hal itu tidak pernah melihat manusia dari apa yang dimiliki, agama, bahasa, gender, dan usia.
"Dia adalah manusia dan oleh karena itu kita satu keluarga dalam kemanusiaan," kata Sri Mulyani. "PMI dan pak Mar'ie Muhammad adalah suatu simbol yang saya harap bisa terus diperkuat daya ingat kita untuk terus menjaga persaudaraan dalam kemanusiaan, dalam membantu dalam kemanusiaan".
Lebih lanjut Sri Mulyani berharap dengan terbitnya buku itu, bisa menyebarkan lebih banyak lagi kecintaan untuk berbuat baik dan kecintaan untuk saling mendukung berdasarkan perikemanusiaan yang adil dan beradab.
"Ibu Eti (Istri Mar'ie Muhammad) saya berterimakasih kepada Bu Eti yang saya tahu memberikan pengorbanan yang luar biasa dan sudah menghibahkan Pak Mar'ie bagi dunia," kata Sri Mulyani.