TEMPO.CO, Jakarta - Samsung Electronic Indonesia menyerahkan donasi sebesar Rp 1,5 miliar melalui Palang Merah Indonesia (PMI) untuk para korban gempa yang terjadi di Lombok. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas di Lombok.
Baca: Samsung Siapkan Smartphone 4 Kamera Galaxy A9 Star Pro
Baca: Samsung Galaxy A7 Pakai 3 Kamera Belakang, Keunggulannya?
Baca: Samsung Rilis Smartphone 3 Kamera Utama Galaxy A7 di Korea
"Kami sangat prihatin dengan apa yang menimpa saudara-saudara di Lombok. Bantuan itu digunakan untuk membangun 500 hunian sementara, konstruksi dan rehabilitasi sistem perpipaan, khususnya untuk area yang terkena dampak gempa paling paling parah," ujar President Samsung Electronic Indonesia JaeHoon Kwon, di Thamrin Nine Ballroom Brass, Gedung UOB, Jakarta Pusat, Selasa, 25 September 2018.
Samsung Indonesia bersama karyawan service center juga membuka Posko Samsung Peduli dan dapur umum di titik pengungsian Dusun Lekok dan Menggala, Lombok, sejak 16 September yang lalu. Kedua posko menyediakan layanan cuci gratis bagi para warga, serta dapur umum dipergunakan oleh warga setempat untuk menyediakan 600 bungkus makanan setiap harinya.
Seminggu beroperasi, Posko Samsung Peduli telah melayani pencucian baju untuk 771 orang dan mencuci rata-rata 1.770 pakaian setiap harinya. Sedangkan Dapur Umum Samsung menghasilkan hingga lebih dari 9.000 bungkus makanan dan team service center memberikan perbaikan gratis untuk 23 unit alat elektronik yang rusak akibat bencana gempa.
"Kami berharap bantuan ini bisa memberikan manfaat bagi 20.000 masyarakat yang terkena dampak sehingga mereka memiliki semangat untuk membangun kembali hidup mereka pasca-bencana gempa Lombok," kata Kwon.
Sekretaris Jenderal PMI Ritola Tasmaya menjelaskan bahwa bantuan tersebut bukanlah hal yang pertama. Sebelumnya, kata dia, Samsung sudah memberikan bantuan juga untuk mendukung di beberapa tempat di Lombok.
"Pembangunan hunian sementara ini diharapkan membantu keluarga sebelum mendapat bantuan hunian permanen dari pemerintah. Kami berharap dukungan terhadap layanan kesehatan bertambah. Kami bekerja cukup keras ada 400 sampai 500 relawan dikerahkan di sana hingga hari ini," lanjut Ritola.
Pada saat awal, Ritola mengungkapkan, memberikan bantuan pengungsi di tenda, PMI banyak mengirim tenda dan dibantu Citylink dengan pengiriman secara gratis untuk tahapan emergensi. Sekarang PMI membangun shelter dari kayu beratapkan seng yang lebih besar dan lebih baik.
"Ini akan bertahan cukup lama, sampai rumah permanen siap dibangun. Kami bekerja dengan masyarakat dan konsultasi dengan Kementerian PU untuk membangun sekolah di lombok di awal 5 sekolah mungkin bisa lebih, dengan standar yang ditentukan Kemeterian PU," kata Ritola.
Simak artikel lainnya tentang Samsung di kanal Tekno Tempo.co.