TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno angkat bicara ihwal kegeraman Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terhadap dirinya. Susi murka karena Sandiaga dinilai ngawur mengeluarkan pernyataan seputar surat izin penangkapan ikan atau SIPI.
Baca: Panas Dingin Susi - Sandiaga, dari Sunter Hingga Izin Nelayan
Menurut Sandiaga, dia tak mempermasalahkan bila Susi Pudjiastuti menganggap komentarnya soal SIPI salah. Dia memilih tak banyak berkomentar. "Nanti kami bicarakan. (Tidak masalah) selama saya belum ditenggelamkan," kata Sandiaga saat ditemui di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Rabu malam, 17 Oktober 2018.
Sandiaga mengatakan akan menanggapi teguran Susi dalam satu-dua hari lagi. Adapun pernyataan Sandiaga soal nelayan yang berbuntut panjang itu dimulai saat ia blusukan di Indramayu pekan lalu.
Pada 10 Oktober 2018, Sandiaga menyambangi tempat pelelangan ikan di Karangsong, Indramayu. Di sana, ia menemui nelayan yang mengeluhkan soal surat perizinan penangkapan ikan. Para nelayan mengeluhkan tidak dapat melaut diakibatkan oleh birokrasi yang rumit.
Merespons hal itu, Sandiaga mengatakan kubunya tak akan mempersulit perizinan soal penangkapan ikan bila mereka menang dalam kontestasi pemilihan presiden 2019. Bahkan, ia berjanji birokrasi akan dipangkas. "Prabowo-Sandi tidak akan melupakan jasa nelayan," ujarnya.
Menurut Susi, sebelum berkomentar Sandiaga lebih baik mempelajari SIPI dulu. Susi juga mengingatkan Sandiaga untuk berhati-hati berpendapat dengan berkaca pada kasus hoaks operasi plastik Ratna Sarumpaet.
Baca: Ini Ucapan Sandiaga ke Nelayan yang Membuat Susi Geram
Peraturan penangkapan ikan yang dibuat Susi diberlakukan untuk kapal-kapal berukuran besar di atas 30 GT (Gross Tonnage). Adapun kapal kecil milik nelayan tak dikenai aturan tersebut. Untuk nelayan yang ukuran kapalanya di bawah 10 GT, Susi sudah membebaskan perizinannya sejak 7 November 2017.