Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan Siap Beberkan Rincian Penyelidikan Kasus Jamal Khashoggi

image-gnews
Presiden Turki Tayyip Erdogan menggelar jumpa pers terkait aksi kudeta militer di Istanbul, Turki 16 Juli 2016. REUTERS
Presiden Turki Tayyip Erdogan menggelar jumpa pers terkait aksi kudeta militer di Istanbul, Turki 16 Juli 2016. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan mengumumkan rincian penyelidikan atas dugaan pembunuhan Jamal Khashoggi di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Recep Tayyip Erdogan menyampaikan, seperti dilaporkan Associated Press, 23 Oktober 2018, ia akan merinci tentang kasus Khashoggi dalam pidato di parlemen untuk memberikan penjelasan dalam kasus yang telah diselimuti misteri, setelah otoritas Turki menyebut Khashoggi tewas usai memasuki konsulat Saudi pada 2 Oktober.

Baca: Jamal Khashoggi Tewas, Penasehat Erdogan Ragukan Arab Saudi

Arab Saudi, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pagi 20 Oktober, akhirnya mengakui bahwa Khashoggi yang berusia 59 tahun, meninggal di konsulatnya di Istanbul, dan mengungkapkan Khashoggi terbunuh dalam perkelahian. Arab Saudi juga mengatakan 18 warga Saudi ditangkap dan beberapa pejabat tinggi intelijen dipecat.

Ahli forensik dari kepolisian Turki tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi untuk melakukan olah TKP di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Rekaman tersebut menunjukkan Jamal Khashoggi ditangkap lalu diinterogasi sejumlah petugas Arab Saudi. REUTERS/Huseyin Aldemir

Media pro pemerintah di Turki telah melaporkan cerita yang berbeda dengan pernyataan Arab Saudi, bahwa satu regu pembunuh Saudi yang terdiri dari 15 orang dikirim ke Turki untuk membunuh Jamal Khashoggi.

Baca: Turki: Jasad Jamal Khashoggi Telah Dibawa ke Riyadh

"Mengapa 15 orang ini datang ke sini? Mengapa 18 orang ditangkap? Semua ini perlu dijelaskan dalam semua perinciannya," kata Erdogan.

Sementara Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan pada Fox News bahwa pembunuhan Khashoggi adalah operasi jahat dan bahwa tidak tahu di mana tubuh Jamal Khashoggi berada.

Ahli forensik Turki tiba di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Senin, 15 Oktober 2018, untuk mencari bukti hilangnya Jamal Khashoggi.[Daily Sabah]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jaksa kepala Istanbul telah memanggil 28 anggota staf lebih dari konsulat Saudi, termasuk warga Turki dan warga negara asing, untuk memberikan kesaksian pada Senin 22 Oktober, seperti dilaporkan TRT.

Baca: Jamal Khashoggi Tewas, 5 Pegawai Konsulat Arab Saudi Diperiksa

Jaksa sebelumnya telah memeriksa staf konsulat, termasuk beberapa pegawai Turki yang mengatakan bahwa mereka diperintahkan untuk tidak bekerja di sekitar waktu ketika Khashoggi menghilang.

Jamal Khashoggi. Middle East Monitor/Handout via REUTERS

Kantor berita Turki, Anadolu Agency melaporkan hari Minggu bahwa tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, telah diberikan perlindungan polisi 24 jam.

Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Presiden AS Donald Trump melalui saluran telepon pada Senin pagi 22 Oktober, dan sepakat untuk mengungkap semua aspek dalam kasus Khashoggi.

Baca: Regu Pembunuh Jamal Khashoggi Bernama Pasukan Harimau

"Recep Tayyip Erdogan dan Donald Trump sepakat bahwa kasus Jamal Khashoggi perlu dibersihkan dengan semua aspek", lapor kantor berita Turki, Anadolu News Agency, dikutip dari Reuters.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

17 jam lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

1 hari lalu

Umat Islam melakukan umrah di Masjidil Haram pada malam Ramadan ke-29 di kota suci Mekah, Arab Saudi, 7 April 2024. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/File Photo
Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

Warga Iran berangkat untuk menunaikan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun setelah hubungan antara Iran dan Arab Saudi membaik.


Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

2 hari lalu

Visa Haji. Foto : Kemenag RI
Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

3 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

6 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

6 hari lalu

Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS
Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

Meski sama-sama berlaku tiga bulan, ada perbedaan aturan visa umrah yang lama dengan yang baru.


Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

6 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

7 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

8 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.