TEMPO.CO, Jakarta - Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan rupiah bergerak menguat hari ini. William memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp 15.100 - Rp 15.250 per dolar Amerika Serikat.
"AS dan Cina akan berdialog, menjadi sentimen positif bagi rupiah," kata William saat dihubungi, Rabu, 31 Oktober 2018.
BACA: Sentimen Ketegangan AS Diprediksi Buat Rupiah Melemah
Senior Technical Portfolio Advisor PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih juga memperkirakan rupiah menguat hari ini, namun dalam jangka pendek. Alfatih memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp 15.150 - Rp 15.300 per dolar AS.
"Cenderung menguat jangka pendek, kareba koreksi atas pelemahan kemarin. Jangka menengah masih cenderung melemah," ujar Alfatih.
Alfatih mengatakan faktor yang mempengaruhi jangka menengah, yaitu USD index yang masih cenderung menguat ke arah 100-103 dari sekarang 96. Brent oil, kata Alfatih, naik lagi menjelang musim dingin.
"Dan umumnya menjelang akhir tahun kebutuhan dolar AS meningkat untuk masyarakat yang libur ke luar negeri, repatriasi dividen dan pembayaran utang," ujar Alfatih.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah kemarin. Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 15.237 pada 30 Oktober 2018.
Angka tersebut menunjukkan pelemahan 19 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 15.218 pada 29 Oktober 2018. Sedangkan pada 30 Oktober 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 15.313 dan kurs beli Rp 15.161.
Angka Rp 15 ribu per dolar AS pertama kali terjadi pada 3 Oktober 2018. Hingga saat ini kurs rupiah masih menyentuh Rp 15 ribu per dolar AS.