TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Eko Yuli Irawan mengaku bonus yang diterima dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Kemenpora, untuk keberhasilan menjadi juara dunia, di luar dugaan. Sisanya bonus yang diterima selama ini hanya saat dirinya meraih medali pada kejuaraan multievent.
"Biasanya single event gak ada bonus. Tapi sekarang diluar dugaan. Kami ucapkan terima kasih atas apresiasi ini," kata Eko Yuli usai menerima bonus dari Menpora Imam Nahrawi di Media Center Kemenpora, Jakarta, Kamis, dengan tersenyum.
Baca: Resep Diet ala Eko Yuli Irawan
Atlet asal Lampung ini baru saja merebut tiga medali emas kelas 61 kg sekaligus memecahkan rekor pada kejuaraan dunia angkat besi di Asghabat, Turkmenistan, 3 November.
Rekor yang dicetak Eko Yuli Irawan pada kelas yang baru dipertandingkan tersebut adalah dengan total angkatan 317 kg. Ia memecahkan rekor servernya 313 kg lewat angkatan clean and jerk 174 kg dan snatch 143 kg.
Hasil ini jelas menjadi pencapaian terbaik bagi Eko Yuli maupun Indonesia setelah sukses di Asian Games 2018. Apalagi hasil diikuti dengan rekor dunia dan nomor yang diikuti adalah baru. Sebelumnya Eko Yuli konsentrasi pada nomor 62 kg.
Baca: Kata Presiden Jokowi Saat Terima Eko Yuli Irawan
Bonus yang diberikan oleh Kemenpora sebesar Rp 200 juta dan diberikan secara simbolis oleh Menpora Imam Nahrawi dan didampingi oleh Deputi Peningkatan Prestasi Kemenpora Mulyana dan Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta.
"Jika satu emas dapat Rp 200 juta banyak dong. Apalagi di kejuaraan dunia dapat tiga emas. Kalau gini saya akan ciptakan rekor terus," kata Eko sambil tersenyum.
Selain mendapatkan bonus dari Kemenpora, Eko Yuli juga mendapatkan bonus khusus dari Presiden Joko Widodo sebesar Rp 250 juta yang diberikan secara langsung di Istana Merdeka Jakarta.
Sebelum mendapatkan bonus dari mencetak rekor dunia, Eko Yuli juga baru saja mendapatkan bonus Rp 1,5 miliar setelah meraih medali emas pada Asian Games 2018 Jakarta yang saat itu atlet asal Lampung ini turun di nomor 62 kg.