TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut menananggapi mengenai nilai tukar rupiah yang selama empat hari terkahir terus menguat. Dia mengatakan dengan adanya momentum penguatan rupiah ini pemerintah akan terus fokus untuk menjaga kondisi yang baik bagi ekonomi.
Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan Alasan Naikkan Pajak Ribuan Barang Impor
"Itu (penguatan rupiah) momentum baik. Karena baik untuk peningkatan kesempatan penciptaan lapangan kerja dan momentum baik pengurangan kemiskinan," kata Sri Mulyani di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Jumat, 9 November 2018.
Sejak Senin, 5 November 2018 hingga Jumat, 9 November 2018 rupiah terus mencatatkan reli penguatan. Menengok kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) tercatat rupiah terus meroket dari Rp 14.972 menjadi Rp 14.632 per dollar AS.
Sri Mulyani mengatakan, dengan momentum tersebut, pemerintah akan fokus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Sekaligus, pada saat bersamaan menjaga stabilitas ekonomi domestik.
Baca Juga:
Selanjutnya, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa dengan penguatan rupiah tersebut pemerintah juga akan fokus untuk mengelola current account deficit atau CAD. Hal ini penting, sebab dengan pengelolaan CAD yang baik bisa menjaga persepsi kondisi ekonomi yang baik bagi perekonomian.
"Karena itu, kami akan fokus menjaga CAD supaya bisa dikelola," kata dia.
Selain itu, Sri Mulyani juga menuturkan dirinya akan terus meningkatkan dan meperbaiki kebijakan khususnya untuk mendorong investasi. Sehingga bisa menarik capital inflow ke dalam sekaligus meningkatan nilai investasi dalam negeri.