Jakarta - Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi rupiah menguat terbatas hari ini, Senin, 12 November 2018. William memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.600 - Rp 14.750 per dolar Amerika Serikat.
Baca juga: Rupiah Pekan Ini Diprediksi di Rp 14.482- Rp 14.800 per Dolar
"Kemarin (Jumat, 9 November) melemah sebagai one day shock saja karena The Fed (bank sentral AS) hawkish. Tapi mereka tidak menaikkan suku bunga. Jadi sebenarnya efek ini tidak akan lama, kecuali bulan depan mereka benar menaikkan suku bunga," kata William saat dihubungi, Seni, 12 November 2018.
Menurut William, Bank Indonesia perlu melakukan perlawanan. "Kebiasaan BI melawan dengan menaikkan suku bunga. Perlawanan ini artinya upaya menjaga stabilitas rupiah," ujar William.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi rupiah bergerak konsolidasi pekan ini. Nafan memperkirakan rupiah pekan ini bergerak di kisaran Rp 14.482 hingga Rp 14.885 per dolar AS.
"Defisit current account mempengaruhi pergerakan rupiah pekan depan, soalnya CAD kita lebih tinggi dari prediksi sekitar US$ 8,8 miliar, secara presentasi 3,37 persen darj PDB. Konsensus memperkirakan US$ 5 miliar, ternyata di luar ekspektasi," kata Nafan.
Nafan mengatakan dolar AS merespons positif dari suku bunga bank sentral AS atau The Fed yang stabil. Dari sisi pernyataan Jerome Powell, kata Nafan, memberikan arah hawkish di mana perekonomian AS berada di tren positif di dukung data angka pengangguran yang dipertahankan di level 3,7 persen.
Sedangkan faktor positif dari dalam negeri, yaitu rupiah atau investor merespons kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia yang stabil di 5,75 persen.
"Terlebih mudah-mudahan para eksportir masih tetap meningkatkan transaksi di tanah air transaksi hedging. Itu bisa menguat rupiah menguat," kata Nafan.
Sentimen dari luar lainnya yang mempengaruhi pergerakan rupiah, kata Nafan, investor masih menunggu adanya dialog antara AS dan Cina perihal perdagangan. Sebab, kata Nafan, para pelaku pasar cenderung pesimistis dengan komitmen kedua pihak dalam menghasilkan solusi yang komprehensif agar tidak terjadi perang dagang lagi ke depan. "Saya yakin negosiasi tidak akan berhenti di situ saja, akan ada negosiasi terus," kata Nafan.