TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan anggaran senilai Rp 1,8 trilun untuk revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM). Anies membongkar ulang apa yang belum lama ini diperbaiki di era Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Baca:
HUT ke-50 TIM Dihadiri Ribuan Orang
"Jakarta harus kembali jadi pusat kebudayaan di Asia Tenggara. Jakarta harus ada dalam radar pusat kebudayaan dunia," ujar Anies Baswedan di TIM seperti dikutip dari Koran Tempo Senin 12 November 2018.
Antusiasme masyarakat dalam melihat pameran Bukan Perawan Maria yang digelar di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 15 Juli 2017. TEMPO/Yovita Amalia
Revitalisasi bakal dimulai tahun depan. Pemerintah DKI telah menyiapkan anggaran Rp 1,8 triliun dari APBD selama dua tahun, yakni 2019 dan 2020. Proses penyaluran dana itu akan dibagi dalam dua tahap, yakni yang pertama pada 2019 sebesar Rp 500 miliar dan pada 2020 sebanyak Rp 1,3 triliun.
Baca:
Revitalisasi TIM, Anies Akan Gusur Bioskop XXI
Anies Baswedan menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pelaksana proyek revitalisasi TIM. Desainnya menggunakan karya arsitek pemenang sayembara 2007 silam. Gubernur Anies membentuk tim tersendiri untuk revitalisasi ulang TIM dalam Keputusan Gubernur Nomor 1018 Tahun 2018.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro membenarkan rombak ulang apa yang sebelumnya dilakukan di era Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Revitalisasi kali ini juga akan menggusur bioskop XXI yang ada di TIM. "Jadi ingin dikembalikan fungsinya, tetap berjalan untuk kesenian," kata Asiantoro.
Perayaan 50 Tahun Taman Ismail Marzuki di Jakarta Pusat, pada 10 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Baca juga:
Dana Hibah Buat TIM, Djarot: Mau Masuk Penjara?
Gubernur Djarot Saiful Hidayat meresmikan renovasi Taman Ismail Marzuki pada Oktober 2017, sesaat sebelum lengser. Saat itu Djarot memperbaiki sejumlah infrastruktur. Di antaranya Gedung Teater Jakarta yang kerap bocor, perbaikan Gedung Graha Bakti Budaya, dan perbaikan Plaza Teater Jakarta.
Saat itu Djarot berharap agar revitalisasi menumbuhkan nilai-nilai seni dan budaya di Taman Ismail Marzuki.