TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Komunikasi dan Informasi Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Dwi Badarmanto, mengatakan pernyataan Presiden Joko Widodo yang ingin menabok para penyebar hoax bahwa dirinya simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah hal wajar.
Simak: Polisi Tangkap Pemilik Akun Instagram Pembuat Hoax Jokowi PKI
Sebab, kata dia, sudah empat tahun Jokowi menahan sabar akan isu tersebut. "Itu sangking geramnya Pak Jokowi, dia sudah bersabar selama 4 tahun," kata Dwi Badarmanto saat dihubungi Tempo pada Jumat, 23 November 2018.
Dia pun tak khawatir jika pernyataan Jokowi tersebut nantinya 'digoreng' oleh kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. "Biar saja, nanti kalau digoreng, ya kami makan. Pak Jokowi sudah cukup sabar selama ini," kata Marsekal purnawirawan TNI ini.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan ada 6 persen masyarakat atau 9 juta orang Indonesia yang percaya bahwa Jokowi adalah simpatisan PKI. "Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul". Begitu pernyataan Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah, Lampung, Jumat, 23 November 2018.
Belakangan, Jokowi memang kerap membantah isu-isu PKI, dalam berbagai forum publik. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Shadzily menjelaskan hal tersebut dilakukan Jokowi karena masih banyak masyarakat yang percaya bahwa Jokowi dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), terutama di Jawa Barat.
Baca: Akhir Pekan, Jokowi Kumpulkan Relawan Palembang Klarifikasi PKI
"Data internal kami, 6 persen masyarakat masih percaya Pak Jokowi itu PKI. Itu yang harus dibantah Pak Jokowi di berbagai forum dan pertemuan," ujar Ace Hasan saat ditemui Tempo di bilangan Menteng, Jakarta pada Senin, 12 November 2018.