TEMPO.CO, Jakarta - Film karya Garin Nugroho, Kucumbu Tubuh Indahku masuk dalam nominasi untuk tujuh kategori dalam helatan Festival Film Tempo 2018. Ini merupakan gelaran kedua yang diadakan Tempo untuk mengapresiasi karya dan para sineas yang telah mewarnai perfilman Indonesia.
”Festival ini menjadi alternatif bagi ajang pemilihan film yang ada selama ini di Tanah Air,” tutur Nurdim Kalim, salah satu tim penjurian Film Pilihan Tempo, Kamis, 29 November 2018.
Sepanjang tahun 2018, film Kucumbu Tubuh Indahku telah mampir di beberapa festival film dan mendapat penghargaan ‘Bisato D’Oro Award 2018 dari Venice Independent Film Critic pada awal bulan September, serta Best Film pada Festival Des 3 Continents, di Nantes, Perancis, pada pertengahan bulan November.
Di Festival Film Tempo, Kucumbu Tubuh Indahku mendapat nominasi untuk kategori Film Pilihan, Sutradara Pilihan, Skenario Pilihan, Aktor Pilihan, Aktris dan Aktor Pendamping Pilihan, dan Pemain Anak.
Dalam beberapa kategori, film Kucumbu Tubuh Indahku berselisih tipis dengan film 27 Steps of May arahan Ravi Bharwani yang mengantongi 6 nominasi. “Tahun 2018 msih banyak PRoduk film yang kami nilai bagus. Kalau kita lihat dari data nominasi, agak berbeda dengan festival film yang sudah ada. Proses penjurian film yang dipilih tak harus film yang sudah diputar di bioskop secara komersial, tapi kami juga menyeleksi film yang sudah diputar di festival, atau diputar di ruang publik lainnya,” tambah Nurdin Kalim.
Baca: Daftar Nominasi Festival Film Tempo 2018
Festival Film Tempo merupakan bagian dari perjalanan majalah Tempo sejak terbit pada 1971. “Ini merupakan bentuk penghargaan kami kepada mereka yang telah mewarnai jagat perfilman Indonesia.
Seperti diketahui, Festival Film Tempo diprakarsai untuk memberi tempat kepada para pelaku industri film agar diketahui dunia secara lebih luas. Penjurian dilakukan dengan mencari dan menyeleksi semua film yang pernah dirilis sepanjang periode Desember 2017-pertengahan November 2018.
Juri tak membedakan film dari unsur komersialnya semata. Upaya ini dilakukan karena setiap karya punya kesempatan yang sama di mata penonton. “Kami menilai, festival film seperti Festival Film Tempo perlu diperbanyak karena kurasi semacam ini akan menghidupkan kompetisi.” Kompetisi tersebut menurut Kalim akan melahirkan banyak inovasi yang menggerakkan roda industri.