TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, menyebut pernyataan Erick Thohir soal Ma'ruf Amin sebagai tanda-tanda kekalahan. Erick sebelumnya menyebut elektabilitas Jokowi ajek lantaran Ma'ruf belum berkampanye.
Baca: Ma'ruf Amin Cedera, Erick Thohir: Tidak Fatal
"Saya pikir itu adalah sebuah tanda-tanda bahwa memang Jokowi-Ma'ruf ini akan kalah," kata Ferdinand di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 9 Desember 2018.
Ferdinand mengaku tak sepakat dengan alasan Erick. Dia menilai Ma'ruf selama ini sudah gencar berkampanye ke berbagai daerah. Kiai sepuh mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu, kata Ferdinand, bahkan sudah mengunjungi desa-desa yang jauh dari ibu kota.
"Kalau kami melihat sebetulnya perjalanan Ma'ruf Amin sudah cukup panjang, bahkan sudah sampai ke desa-desa, ke kampung saya pun sudah sampai datang," kata politikus asal Toba, Sumatera Utara, ini.
Baca: Ma'ruf Amin Akui Kakinya Terkilir dan Disarankan Dokter Istirahat
Ferdinand pun menyebut Erick melontarkan pernyataan yang tidak benar bahwa Ma'ruf belum berkampanye. Menurut dia, Ketua Tim Kampanye Nasional kubu Jokowi itu perlu menemui Ma'ruf untuk meminta maaf.
"Jadi kalau dibilang Pak Ma'ruf Amin tidak bekerja saya pikir Erick Thohir sedang memfitnah Ma'ruf Amin," ujarnya.
Erick Thohir sebelumnya mengatakan, Ma'ruf selama ini belum berkampanye. Erick menyebut safari Ma'ruf ke pelbagai daerah merupakan silaturahmi untuk menguatkan basis suara.
Erick berujar Ma'ruf baru akan berkampanye pada Januari mendatang. Mantan Ketua Pelaksana Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) ini meyakini elektabilitas Jokowi bakal naik seiring kampanye Ma'ruf.